TAKENGON-LintasGAYO.co : Maraknya pencurian kerbau di Dataran Tinggi Gayo khususnya Aceh Tengah di awal tahun 2019 ini membuat gelisah hampir semua peternak kerbau.
Pasalnya, kawanan pencuri tersebut di nilai bekerja sangat profesional sehingga sulit diketahui sang empunya kerbau.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang peternak kerbau di bilangan Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, Sabarudin. Ia menilai, tingkah pola kawanan pencuri yang menggunakan truk sangat sulit dikenali.
“Mereka (kawanan pencuri) dapat melakukan operasi senyap yang sulit diketahui pemilik kerbau,” katanya.
Ia juga sudah mengetahui perihal hilangnya 5 ekor kerbau milik warga Lenga, Kecamatan Bies, Aceh Tengah beberapa waktu lalu.
Baca : Kawanan Pencuri Beraksi Di Aceh Tengah, Peternak Kerbau Di Silihnara Resah
“Informasi itu sudah tersebar pada kami selaku peternak. Dari bincang-bincang kami sesama peternak kerbau, kemungkinan kawanan pencuri itu memakai jasa orang setempat sebagai pengintai. Begitu pemilik lengah langsung kerbaunya di ambil,” terang Sabar.
“Anehnya lagi, pada saat mencuri tidak terlihat jejak kerbau yang dicuri, saya menduga ada sesuatu yang diselipkan pada bagian kaki kerbau, sehingga rekam jejaknya tidak dapat di deteksi. Peternak kerbau biasanya jika hendak mencari kerbau melihat jejak kakinya. Dan saat menaikkan ke truk, juga tidak terdengar siapapun, artinya mereka melakukan aksinya sangat ahli,” tambahnya.
Indikasi lainnya yang menyatakan kawanan tersebut melakukan aksinya dengan cukup profesional menurut Sabar adalah dengan tidak terdeteksinya kerbau curian tersebut di wilayah Aceh Tengah.
“Berarti mereka menyimpan disuatu tempat. Jika langsung dibawa keluar Aceh Tengah ataupun langsung dijual, pasti akan diketahui,” ungkapnya.
Ia berharap, aparat penegak hukum dapat segera mengungkap kawanan pencuri kerbau yang meresahkan peternak tersebut.
[Darmawan]
