Cegah Kecelakaan di Arena Pacuan Kuda, ini Kata Ketua Pordasi Aceh Tengah

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Kecelakaan yang terjadi di arena Pacuan Kuda yang terjadi beberapa waktu lalu di Bener Meriah, menjadi perhatian serius Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kabupaten Aceh Tengah.

Ketua Pordasi Aceh Tengah, Irmi Bukit, Rabu 23 Januari 2019 mengucapkan rasa empatinya terhadap korban yang ditabrak kuda di Lapangan Sengeda, Bener Meriah beberapa waktu lalu.

“Kepada korban kita terus berdo’a agar Allah memberi kesembuhan. Amin,” katanya.

Irmi Bukit menambahkan, event pacuan kuda tradisional Gayo kembali akan digelar bulan Februari dimana Aceh Tengah akan menjadi tuan rumah. Untuk itu, Irmi selaku penyelanggara teknis pacuan berharap beberapa hal agar kecelakaan tersebut tidak lagi terulang.

“Kita semua tahu, pacuan kuda di Gayo selalu ramai dikunjungi masyarakat, khususnya dua hari terakhir penyelenggaraan. Event ini sudah menjadi pesta akbar bagi urang Gayo,” terangnya.

Pun begitu, Irmi sangat mengharapkan saat event tersebut berlangsung di Aceh Tengah sebagai titik awal pembenahan dari segi penonton, agar tidak masuk ke arena pacuan.

“Sangat berbahaya jika ada penonton yang masuk ke arena disaat kuda tengah berpacu. Kami sangat berharap, Aceh Tengah akan menjadi titik awal pengosongan arena pacuan dari penonton disaat kuda tengah berlari. Kita sangat berharap kesadaran dari penonton. Terkadang petugas keamanan juga kualahan menangani hal tersebut,” harap Irmi Bukit.

Selain itu, pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada joki yang bersikap kurang sportif dalam mendukung kuda andalannya untuk menjadi juara. “Terkadang kecelakaan itu datangnya bukan dari penonton, ada juga joki yang membandel masuk ke lapangan, begitu juga pemilik dan pendukung kuda yang tengah berpacu. Kami akan berikan sanksi tegas untuk itu,” katanya.

Lain sisi, Irmi Bukit mengatakan bahwa penataan tempat penonton juga perlu dilakukan oleh Pemkab Aceh Tengah. Selama ini ia menilai bahwa suara pengeras suara dari panitia hampir tidak terdengar ke sudut-sudut lapangan.

“Ada kebisingan yang mengalahkan penguras suara utama yang bersumber dari musik-musik yang diputar oleh pengelola mainan yang ada di setiap sudut lapangan. Dalam rapat teknis nanti, kami akan usulkan kepada Pemkab agar ada penertiban tempat berjualan, sehingga masyarakat bisa melihat pacuan kuda tanpa terhalang tenda-tenda pedagang,” demikian Irmi bukit.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.