TAKENGON-LintasGAYO.co : Drs H Saleh Samaun haru ketika memberi sambutan pada acara Reuni Akbar dan Pelantikan Pengurus Persatuan Mahasiswa Takengon-Bener Meriah (PERMATA) UIN Ar-Raniry Banda Aceh periode 2018-2019 pada 19 Januari 2018.
Pendiri Pertama ini mengaku haru bisa bertemu dengan generasi ke-30.
“Saya tidak menyangka Permata bisa eksis seperti sekarang,” kata mantan Kankemenag Aceh Tengah ini sambil menitikkan air mata haru.
Saleh Samaun bercerita, sejarah terbentuknya Permata pada tahun 1986 di Kampung Laksana adalah karena kerisauan, orang Gayo yang kuliah di Banda Aceh tersisih karena tidak memiliki orangtua.
“Hanya Pak Daud Jemantan dosen satu-satunya ketika itu,” kata Saleh Samaun.
Lebih lanjut, Ia juga menjelaskan awal pembentukan Permata tidak lain agar mahasiswa Gayo pulang kampung harua tamat kuliah, juga melatih skill mahasiswa agar bisa menjadi khatib dan penceramah.
“Hanya itu cita-cita sederhana dan sesuai zamannya,” tambah Saleh Samaun.
Tentu, katanya lagi, Permata hari ini harus memiliki cita-cita yang lebih tinggi dan menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.
“Jika ingin bercita-cita menjadi apapun, nilai-nilai keislaman harus tetap melekat pada kepribadian kita,” pubgkasnya.
Selain mahasiswa Permata, acara sakral dan penuh keakraban ini dihadiri oleh alumni Permata yang kini menduduki jabatan strategis di Aceh Tengah maupun Bener Meriah diantaranya Kadis BKKBN Aceh Tengah, Drs Alam Syuhada, MM; Kepala Kemenag Aceh Tengah Drs Amrum Saleh MA; Kepala Kemenag Bener Meriah, Saidi Bentara SAg MA; Ketua Redelong Institute, Fakhruddin; dan pengusaha serta Kabid, Kasi, kepala sekolah dan guru di berbagai instansi.
[Zuhra Ruhmi]
