Redelong – LintasGayo.co: Peneliti dan penulis buku Acehnologi Dr Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, MA, Ph.D mengingatkan generasi muda di Gayo untuk tidak meninggalkan bahasa daerahnya, jangan sampai setelah pergi kemana-mana, pulang ke kampung sudah melupakan bahasa sendiri.
“Ada ribuan kosa kata Gayo yang sekarang sudah hilang,” kata Kamaruzzaman dihadapan ratusan siswa di Bener Meriah saat memberi materi “Renungan dan Edukasi Perdamaian bagi Pelajar” yang digelar Kesbangpol Aceh bekerjasama dengan Kesbangpol Bener Meriah di Gedung Empu Beru, Redelong, Bener Meriah, Kamis 1 November 2018.
Kata Kamaruzzaman genarasi muda di Aceh adalah genarasi yang punya sejarah, dan Tanah Gayo adalah tanah yang paling bersejarah dalam penyebaran Islam.
“Kita bisa lihat tarian yang ada di Asian Games beberapa waktu lalu, itu tarian dari Aceh dan tarian itu dasarnya berasal dari Gayo yang membikin seluruh dunia merinding,” lanjut pengajar S2 di Kampus Gajah Putih Aceh Tengah.
Untuk itu, kata Kamaruzzaman, genarasi muda di Aceh jangan meninggalkan sejarah dan budaya daerahnya, agar tidak mudah dipengaruhi oleh budaya luar.
Kamaruzzaman juga menampakan beberapa contoh film luar negeri seperti Shiva dan Home Alone, serta pengaruh “Aceh rasa India”.
Acara Edukasi Perdamaian bagi Pelajar dibuka Kepala Badan Kesbangpol Aceh Drs. Mahdi Effendi dan menapilkan dua pembicara Dr Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, MA, Ph.D dan Wiratmadinata, SH, MH.(js)