Oleh : Sulaiman Juned*
Seni, gambaran kebudayaan suatu masyarakat pada sebuah daerah. Nanggroe Aceh memiliki keberagaman seni lokalitas yang sangat kaya dengan kearifan lokal. Kekayaan kultur budaya di Nanggroe disebabkan oleh karakter etnis ke-Aceh-an yang beragam pula. Penggalian terhadap potensi seni dapat menjadikan potensi berkembangnya kesenian-kesenian yang hampir punah. Hal ini dikarenakan seni secara alami mampu mengakomodasi perubahan isi sesuai kepentingan situasi.
Seni dapat mengadopsi fenomena aktual yang hidup di tengah masyarakat. Melakukan perubahan sekaligus berdamai dengan dinamika zaman agar dapat bertahan hidup lebih lama. Kesenian selayaknya tidak alergi pada perubahan namun menempatkan perubahan itu sebagai penggerak teks ke kontekstual. Isu-isu aktual yang berkembang di tengah masyarakat atau dikonstruksi agar dekat dengan aspek-aspek kehidupan masyarakat ini hari.
Dilema Seni dan Kesenian di Nanggroe yang mampu menjadi perekat antar sesama yakni teater, musik, tari, senirupa, dan sastra yang mampu membuat masyarakat luruh dalam kearifan lokal. Hal ini tentu menghilangkan perbedaan dan menumbuhkan kebersamaan. Manusia memang acap kali saling bersilang pendapat tentang idealisme yang mengakar pada personalitas. Sedangkan kesenian cenderung merekatkan keretakan manusia tersebut. Jadi, janganlah berseteru dalam dilema seni dan kesenian yang tak TIDAK PENTING, sebab seluruh kesenian yang ada itu bertujuan MEREKATKAN keretakan manusia.
*Penulis adalah Akademisi ISI Padang Panjang kelahiran Aceh