BIREUEN-LintasGAYO.co : Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menanggapi secara dingin mengenai polemik aset harta wakaf Baitul Asyi Habib Bugak di Saudi Arabia. Menurut Irwandi tanpa mengubah makna dari pewakaf sesuai dengan ikrar wakaf pengelolaan harta wakaf tersebut sama saja.
“Bagi lon peu dikelola le gob atau le pusat (bagi saya dikelola gubernur maupun pusat) tanpa mengubah peruntukan niat dari pewakaf, berarti sama saja,” kata Irwandi Yusuf, Minggu (18/3/2018) menjawab media ini selesai membuka Konferensi ke II DPW PNA Bireuen di Aula Ampon Chiek Peusangan Matang Glp Dua.
Irwandi juga mengatakan bila dikemudian hari timbul pertayaan atau fitnah baru, Irwandi menyarankan agar harta wakaf tersebut dikelola seperti yang sudah ada.
Saat ini kata Irwandi, pengelolaan aset harta wakaf Habib Bugak kelola oleh orang Hindia, bukan dikelola oleh Pemerintah Arab Saudi, tujuan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) ialah mencoba mengantikan pengelola yang sekarang ini dan peruntukannya hasilnya tetap kepada orang Aceh.
Irwandi juga menyorot transpransi pengelolaan harta wakaf yang sekarang. Menurutnya, urang Aceh selama ini tidak pernah mengecek transparansi hasil dari harta wakaf tersebut. “Bila perlu transparansi pengelolaan harta wakaf tersebut diaudit. Ini dilakukan agar masyarakat Aceh yang mendapatkan uang tersebut dapat mengetahui. Apakah sudah benar demikian yang didapatkan jamaah haji Aceh.
“Wate dijok peng keu geutanyoe senang teuh keudeh, peu nyoe dumna kon hana tateupu, nyan kon perle ta Audit,” kata Irwandi Yusuf dalam bahasa Aceh.
Sampai saat ini kata Irwandi, Pemerintah Aceh tidak melakukan langkah apapun mengenai polemik Harta Wakaf Habib Bugak.
[Fajri Bugak/DM]





