Oleh : Mustiar AR*
PUISIKU
Sebaris puisi menari
Dalam ombak
Di jiwanya nan makin liar
Pada Rabbnya
Allahu Allahu Allahu Akbar
Baris baris puisi itu
Luruh dalam sujudnya
Meulaboh, 2016
SORE ITU
Selepas sore itu
Bocah kecil menulis puisi putih
Di pasir membuih putih
Lhok Geudong renyuh
Pulanglah bunda
Kami tak nakal lagi
Ujong Kareung, 2016
MEMO
to Syarifuddin Aliza
Din. agenda itu
Ditolaknya
Suak Indrapuri, 2018
*Mustiar AR, adalah penyair kelahiran Meulaboh, 15 April 1967 puisinya banyak diterbitkan oleh media lokal di daerah ACEH, seperti di Mingguan Atjeh Post, Serambi Indonesia, juga karya puisinya ada di Antologi bersama puisi penyair Aceh lainnya, seperti Antologi Puisi Seulawah, Kilas Pintas, Nuansa Dari Pantai Barat, Putro Phang, Ziarah Ombak, Ensiklopedi Aceh, Adat Hikayat, Dan Sastra 2008. Buku puisi LAGU KELU dan DERU PESISIR, Antologi Puisi Hitam Putih adalah karya puisi yang dibidani oleh Teuku Ahmad Dadek, SH tahun 1992. Namun karya puisi tersebut hanyut oleh Gelombang Tsunami 2004. [SY]