Bersyukur Diangkat Jadi CPNS, Eks Penyuluh THL TBPP Aceh Tengah Santuni Anak Yatim

oleh

Setiap pegawai honor atau kontrak pasti mendambakan suatu saat bisa diangkat menjadi pegawai negeri sipil, begitu juga dengan para penyuluh pertanian kontrak atau Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL TBPP). Para penyuluh kontrak yang diangkat berdasarkan keputusan Menteri Pertanian ini, rata-rata sudah mengabdikan diri sebagai penyuluh pertanian antara 8 – 10 tahun, wajar jika kemudian mereka berharap ada perubahan status mereka.

Harapan mereka akhirnya terwujud, setelah ada kesepakatan bersama antara Menteri Pertanian, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara yang kemudian memberi peluang bagi para penyuluh kontrak tersebut diangkat menjadi Calaon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melalui formasi khusus. Namun formasi khusus tersebut hanya berlaku bagi mereka yang berusia dibawah 35 tahun, sementara untuk penyuluh pertanian kontrak yang usianya di atas 35 tahun masih harus bersabar dengan status mereka, dan selama mereka beum diangkat menjadi CPNS, Kementerian Pertanian akan terus memperpanjang kontrak mereka sampai batas usia 60 tahun.

Untuk kabupaten Aceh Tengah, tercatat 20 penyuluh kontrak yang memenuhi criteria usia dibawah 35 tahun ini, dan mereka inilah yang kemudian diangkat menjadi CPNS melelaui seleksi Computer Assistance Test (CAT) pada awal tahun 2017 yang lalu. Setelah melalui penantian panjang, akhirnya di penghujung tahun 2017 yang lalau, kedua puluh penyuluh kontrak asal Kabupaten Aceh Tengah ini resmi diangkat menjadi CPNS. Meski mereka menerima SK pengangkatan mereka pada bulan Desember 2017, namun mereka sudah terhitung sebagai CPNS sejak 1 Juli 2017.
Gelar tasyakuran dan santuni anak yatim
Mengantongi SK sebgai CPNS, ke dua puluh penyuluh eks THL TBPP tersebut, akhirnya dapat menikmati gaji pertama mereka mulai bulan Januari 2018 ini. Jelas terlihat raut kebahagiaan diwajah-wajah mereka, ketika akhirnya mereka dapat menikmati ‘status’ baru mereka. Peningkatan status ini tentu saja disambut gembira dan disyukuri oleh para penyuluh pertanian tersebut.

Untuk mengungkapkan rasa syukur mereka, hari Sabtu 3 Februari 2018, mereka menggelar acara tasyakuran yang diselenggarakan di kawasan Mepar, Kebayakan. Tasayakuran yang juga sekaligus sebagai ajang silaturrahmi bagi para penyuluh pertanian ini dihadiri oleh jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah termasuk para penyuluh pertanian yang kini bernaung pada instansi tersebut. Tak lupa mereka juga mengundang sekitar 40 orang anak yatim yang berasal dari salah satu panti asuhan di Takengon dan dari seputaran kampung Mendale, Kebayakan.

Secara patungan, para penyuluh yang baru diangakt menjadi CPNS ini kemudian mengumpulkan dana untuk menggelar acara makan bersama sekaligus memberikan santunan kepada para anak yatim tersebut.

Koordinator acara, Majemi Adam Malik, SP mengungkapkan bahwa dia bersama teman-teman merasa sangat bersyukur bisa diangkat menjadi CPNS, karena sebelumnya harapan diangkat menjadi CPNS tersebut hanya menjadi mimpi bagi mereka.

“Alhamdulillah, setelah mengabdi antara 8 samai 10 tahun sebagai penyuluh kontrak, kami dapat menikmati bagiaman rasanya menjadi CPNS, ini merupakan nikmat luar iasa yang wajib kami syukuri, itulah sebabnya kami merancang acara tasyakuran dan silaturrahmi ini sekaligus untuk sedikit berbagi kepada para anak yatim,” ungkap Majemi.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, drh. Rahmandi, M Si yang ikut hadir dalam acara tasyakuran tersebut berpesan kepada para penyuluh yang baru naik statusnya itu untuk lebih meningkatkan kinerja dan pengabdian untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para petani.

“Saya ucapkan selamat kepada teman-teman penyuluh yang sudah diangkat menjadi CPNS, ini merupakan rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang wajib untu selalu disyukuri, bukan hanya dengan ucapan tapi juga dengan tindakan nyata, peningkatan status ini juga harus diringi dengan peningkatan kinerja dan pengabdian untuk memberikan pelayanan terbaik kepada petani binaan penyuluh masing-masing, jangan terbalik, sudah diangkat jadi CPNS malah menurun kinerjanya, karena kinerja penyuluh akan terus kami pantau dan kami evaluasi secara berkala,” ungkap Rahmandi.

Dalam kesempatan itu Rahmandi juga meminta kepada para penyuluh THL TBPP yang berusia diatas 35 tahun untuk tetap bekerja dengan baik sambil menunggu perbaikan nasib mereka yang saat ini juga sedang diperjuangkan oleh Kementerian Pertanian bersama DPR.

“Untuk teman-teman penyuluh kontrak 35 plus, saya harap tetap menjalankan tugas seperti biasa, saya juga berharap teman-teman bersabar, InsyaAllah nanti juga akan menyusul diangkat menjadi CPNS, saat ini Kementerian Pertanian bersama DPR sedang memperjuangkannya, kita do’akan semoga bisa segera terealisasi,” lanjut Rahmandi.

Lebih lanjut Rahmandi juga mengapresiasi penyelenggaraan acara seperti ini, karena melalui kegiatan seperti ini dapat mempererat tali silaturrahmi dan kebersamaan diantara keluarga besar Dinas Pertanian.

“Kita ini ibarat sebuah keluarga, kebersamaan dan silaturrahmi diantara kita harus tetap kita pertahankan dan kita tingkatkan, karena dengan kebersamaan, kita akan lebih mudah melaksanakan aktifitas kita untuk membangun pertanian di daerah kita ini, saya selaku unsure pimpinan di Dinas Pertanian menyampaikan rasa terima kasih kepada teman-teman penyuluh yang sudah menggagas acara silaturrahmi ini,” sambungnya.

Undang penceramah untuk berikan tausiyah

Dalam acara tasyakuran dan silaturrahmi ini, mereka juga mengundang seorang penceramah kondang, Tgk. Yahya Arias untuk memberikan tausiyah dan pencerahan kepada lebih dari seratus penyuluh yang hadir dalam kesempatan itu.

Dalam ceramahnya, Tgk. Yahya Arias mengungkapkan bahwa ajang silaturrahmi seperti ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan, karena dengan kebersamaan, akan lebih mudah mencapai tujuan.

“Dalam sebuah organisasi atau instansi, silaturrahmi antar sesame adalah kunci dari sebuah keberhasilan untuk mencapai tujuan, untuk itu jangan ada pengkotak-kotakan, jangan sombong dan jangan merasa diri kita paling hebat, karena sehebat apapun kita, tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa peran dan bantuan orang lain,” ungkap Tgk. Yahya.

Lebih lanjut penceramah humoris yang berasal dari Kampung Asir-Asir Atas ini juga berpesan kepada para penyuluh yang baru diangkat menjadi CPNS ini untuk mensyukuri nikmat yang sudah mereka terima dengan terus meningkatkan semanta kerja, karena peran penyuluh sangat dibutuhkan oleh para petani.

“Saya sering melihat banyak pegawai yang sewaktu masih berstatus honor sangat rajin, tapi setelah diangkap menjadi pegawai negeri justru malas-malasan dan bekerja sesuka hatinya, itu aratinya tidak mensyukuri nikmat Allah, saya berharap adik-adik penyuluh yang baru diangkat jangan seperti itu, petani kita butuh bimbingan dan penyuluhan, dan memberikan pelayan terbaik kepada para petani adalah wujud dari rasa syukur bagi para penyuluh, bersyukur itu bukan hanya di mulut, tapi juga harus dibuktikan dengan karya nyata,” lanjutnya.

Diakhir ceramahnya, Tgk Yahya berpesan kepada semua yang hadir untuk tidak lupa menyisihkan sedikit rezeki yang kita terima untuk kebaikan di jalan Allah.

“Allah sudah memberikan nikmat yang begitu besar berupa gaji dan tunjangan lainnya, untuk itu bapak ibu jangan lupa menyisihkan sebagian dari rezeki bapak ibu untuk menyumbang masjid, menyantuni anak yatim dan membantu fakir miskin, dengan demikian rezeki yang kita terima kan semakin membawa berkah, saya ikut bersyukur, hari ini adik-adik penyuluh sudah menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan santunan kepada anak-anak yatim, tradisi seperti ini saya harapkan bisa terus berlanjut pada masa-masa yang akan datangn,” pungkasnya.

[Fathan MT/DM]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.