REDELONG-LintasGAYO.co : Kasus perkelahian antar dua orang guru di SMAN 2 Bukit, Kabupaten Bener Meriah, dalam sepekan ini menjadi perbincangan serius di tengah-tengah masyarakat.
Permasalahan ini juga sempat dilaporkan pihak korban ke Polisi. Tak ingin berlarut, Musyawarah Kerja Kelapa Sekolah (MKKS) Tingkat SMA Bener Meriah mengambil langkah cepat menyelesaikan persolan ini.
Kepada LintasGAYO.co, Senin 29 Januari 2018, Ketua MKKS SMA Bener Meriah, Sukardi, mengatakan bahwa persoalan tersebut hari ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan sesuai adat Gayo.
“Alhamdulillah, kedua pihak telah berdamai. Perdamaian ini juga dihadiri Wakil Bupati Bener Meriah, Abuya Tgk. H. Sarkawi, sebagai penengah,” kata Sukardi, sambil menambahkan Perdamaian kata Sukardi lagi, berlangsung di Mapolsek Bukit.
Sementara Kapolsek Bukit, AKP Hartana,S.Sos, menambahkan, pihak pelapor (korban pemukulan) Khairilul Musrizal, sebagai pihak pertama sebelumnya telah membawa kasus ini ke ranah hukum, dengan terlapor Aotar. Keduanya PNS di SMAN 2 Bukit.
“Pada hari ini, kedua pihak telah berjanji untuk berdamai, sebagaimana pihak pertama dan pihak kedua telah sepakat bersedia saling memaafkan,” kata Hartana.
Selain itu, terlapor juga bersedia menanggung biaya pengobatan dari pelapor. “Selanjutnya, akan diadakan kenduri secara adat terkait proses perdamaian secara adat Gayo, dengan menyertakan anak yatim piatu, di kompleks SMAN 2 Bukit,” katanya.
Menurutnya, kedua belah pihak juga telah bersepakat yang ditandatangani bersama dalam surat perjanjian, sebagaimana tersebut keduanya tidak akan lagi saling menuntut secara hukum. “Pihak pelapor sudah mencabut laporan polisi ke Polsek Bukit. Apabila keduanya mengulangi lagi perbuatan tersebut, maka proses hukum akan diterapkan,” tandas AKP Hartana, S.Sos.
[Darmawan Masri]
