Bener Meriah ‘Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur’, Jika?

oleh

REDELONG-LintasGAYO.co : Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, Drs H M Daud Pakeh menyatakan optimis terhadap kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah yang akan membawa kabupaten tersebut lebih baik.

Dia meminta rakyat mendukung Ahmadi dan Sarkawi dengan mempedomani shalat berjamaah.

“Seperti shalat jamaah, shaf harus rapat, lurus dan rapi. Jika imam salah maka ada aturan dalam menegurnya,” kata Daud Pakeh saat sebagai khatib Jum’at di Masjid Agung Baitussalam Simpang Tige Redelong, Bener Meriah, Jum’at (15/12).

Dihadapan jamaah Jum’at, Kakanwil mengisahkan tentang kehidupan kaum Saba’ yang hidup makmur sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an kemudian hancur karena kesalahan mereka sendiri.

Kakanwil menyebutkan dalam surat Saba’ yang artinya “Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda kekuasaan Allah di tempat kediaman mereka, yaitu: dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri.

Kepada mereka (kaum Saba’) dikatakan, makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Rabbmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Rabbmu) adalah Rabb yang Maha Pengampun. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar.

“Dalam ayat tersebut menjadi bukti dan pelajaran bagi kita semua untuk selalu bersyukur dan mengamalkan Syariat Islam secara kaffah di negeri yang kita diami,” sebut Daud Pakeh.

Melalui tema “agar negeri kita berkah, mari membumikan syariat Islam”, Kakanwil ajak jamaah untuk senantiasa mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan dan mendidik generasi dengan mengajari Qur’an.

“Islam jaya di masa lalu karena yang diajarkan adalah Qur’an dan sesuai dengan kultur masyarakat serta menjadi budaya,” kata Daud Pakeh yang diundang khusus oleh Bupati Ahmadi ke Bener Meriah.

Dia mencontohkan negeri Sakura Jepang yang rakyatnya tidak memaksakan anak-anak belajar eksakta di usia dini,  tapi mereka diajarkan untuk hidup dengan budaya Jepang dan moral, sehingga mereka patuh kepada orang tua dan pemimpin.

“Meski Jepang telah maju dan modern, mereka tidak meninggalkan identitas mereka, kehidupan mereka tetap penuh dengan nilai dan norma yang tidak pernah hilang dan luntur,”  jelas Daud Pakeh.

Kakanwil juga mencontohkan, sebuah negara sebelumnya miskin beberapa waktu silam karena meninggalkan al-Quran, sekarang menjadi begitu makmur karena pemerintah memberikan perhatian terhadap al-Qur’an dan banyak yang hafidz.

“Semoga dengan kita mau mengamalkan al-Qur’an menjadikan negeri kita, termasuk Bener Meriah negeri yang Baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur,” seru Kakanwil.

Kakanwil didampingi langsung Bupati Bener Meriah, Tgk Ahmadi SE pada kesempatan tersebut dan berangkat menuju masjid dengan mobil dinas Bupati. [RN]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.