Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Pada Kehidupan Sehari-hari

oleh

Oleh : Mahdalena*

Pemikiran manusia tentang kehidupan menghasilkan berbagai kemajuan pada berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Baik kemajuan ilmu, teknologi, budaya, dan lain sebagainya. Dari hasil pemikiran itu pula, muncul berbagai pandangan hidup yang mengarahkan hidup manusia dan memiliki banyak pengaruh terhadap dinamika kehidupan manusia.

Kita biasa mengenal pandangan hidup sebagai ideologi. Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan definisi ideologi yaitu suatu kumpulan dari konsep bersistem yang dijadikan asas atau dasar pendapat atau kejadian yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup manusia.

Pancasila lahir pada 1 Juni 1945 hasil dari perumusan yang dilakukan oleh panitia sembilan yang merupakan kumpulan dari tokoh perumusan Pancasila bentukan BPUPKI. Isi dari Pancasila terdiri dari lima butir  yang menjadi asas dari kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berikut akan dibahas nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada kehidupan sehari-hari agar dapat terhindar dari aktivitas yang mungkin berlawanan dengan Pancasila.

Penerapan sila pertama dilakukan dengan cara menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan tidak mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat. Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar tercapai kedamaian dan kenyamanan bersama.Saling bekerja sama antar umat beragama dalam hal yang bersifat untuk memajukan kepentingan umum, misalnya untuk kerja bakti di desa, tidak memaksa seseorang untuk masuk ke dalam agama tertentu. Karena sesuai dengan UUD 1945, setiap orang berhak untuk memilih dan memeluk agama sesuai dengan apa yang dikehendakinya

Penerapan sila kedua yaitu adil dan beradab dilakukan dengan cara senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti kita di dalam berbagai kondisi, tidak melakukan diskriminasi pada siapapun, berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan dari seseorang sesuai dengan adab yang berlaku di tengah masyarakat.

Penerapan sila ketiga persatuan Indonesia dilakukan dengan cara menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama, ras, dan adat istiadat (SARA), berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia baik di tingkat nasional maupun internasional.Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa Indonesia, memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah

Penerapan sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dilakukan dengan cara mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat untuk menyelesaikan setiap permasalahan dalam kehidupan, menggunakan hak pilih atau mengajak orang lain untuk menggunakan hak pilihnya.

Penerapan pancasila sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dilkukan dengan cara senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang dilanda kesulitan, meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan yang dapat membantu sesama seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya, berusaha untuk adil dalam aktivitas apapun yang kita lakukan. [ZR]

*Mahasiswa Semester 1 Jurusan Manajemen Pendidikan Islam STAIN Gajah Putih Takengon

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.