BANDA ACEH – LintasGAYO.co : Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Unsyiah mengadakan training kepemimpinan tingkat satu dengan tema Membentuk Generasi Islam yang Tangguh, Kritis dan Intelektual Guna Mewujudkan Muslim Negarawan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di pesantren Lampoh Beut, Lhoknga, Minggu (27/11/2017).
Ketua Panitia Rifqi Ubay Sulthan menyatakan KAMMI lahir tahun 1998, lahir dari gerakan mahasiswa Indonesia, dan disini KAMMI lahir dalam bentuk cinta dan kepedulian terhadap rakyat Indonesia.
Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Unsyiah, Maulida Ariandy S dalam sambutannya mengatakan sebagai pemuda yang melakukan perubahan untuk tetap peduli terhadap situasi dan permasalahan yang terjadi dimasyarakat. Maka kader dakwah harus selalu peduli terhadap permasalahan bangsa dan negara ini. Dari sinilah KAMMI hadir untuk mengatasi semua masalah yang terjadi.
“Karna Kebatilan ialah musuh abadi,” ujar Ariandy.
Maulida juga menambahkan, keberadaan pemuda dalam kehidupan sangat penting, karena pemuda potensial untuk mewarnai perjalanan ummat manusia. Pemuda calon pemimpin masa depan. Pemuda sebagai pelopor perubahan. Sebab pemuda adalah motor penggerak perubahan dari perubahan itu sendiri.
Selanjutnya, Mujaddid selaku Ketua KAMMI Banda Aceh menyatakan pemuda harus memiliki perubahan terhadap generasi muda, mahasiswa sebagai agen perubahan bagi rakyat dan masyarakat. Siapun bisa bergabung dan aktif di KAMMI untuk sama-sama melakukan perubahan,” ungkapnya.
“Kita mahasiswa bukan hanya kutu buku, tapi harus menjadi terdepan demi perubahan, dan di KAMMI kita perbaiki pemerintahan yang dimulai dengan memperbaiki diri. Maka peran kita selaku kader dakwah harus terdepan dalam mengatasi permasalahan ini,” tutup Mujaddid.
Kegiatan ini ikuti oleh Puluhan peserta, dan hadiri oleh Ketua PW KAMMI Aceh Tuanku Muhammad SPd I, Ketua PD KAMMI Banda Aceh Mujaddid SPd, dan Perwakilan KAMMI UIN Ar-Raniry. [Najmi/ZR]
