Bertemu Hesti, M Daud Pakeh : Kamu Sedang Di Uji Nak

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Bersabarlah, do’a adalah senjata kaum muslimin. Demikian penegasan Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh dihadapan siswa MAN 1 Aceh Tengah, Rabu pagi 22 Nopember 2017.

Pernyataan ini diutarakan menanggapi pertanyaan seorang siswi, Reni Hesti Mentari tentang apa tips menghadapi cemoohan orang.

“Kamu sedang di uji nak, berbuat baiklah kepada orang yang baik kepadamu, namun yang tersulit adalah berbuat baik kepada orang yang tidak baik kepada kita,” kata Daud Pakeh.

Tipsnya, pesan Daud Pakeh, bercontohlah kepada Rasulullah yang sabar diludahi seorang Yahudi hingga suatu ketika si Yahudi tidak tampak meludahi beliau seperti biasanya. Tanya punya tanya, ternyata si Yahudi tersebut sakit.

“Mengetahui si Yahudi sakit, nabi Muhammad malah menjenguknya,” kata Daud Pakeh.

Tidak perlu dibalas atas apa yang dilakukan orang yang tidak mengenakkan. “Allah menguji kita sesuai yang kesanggupan kita memghadapinya,” ungkap Hesti.

Kakanwil menyatakan datang ke MAN 1 Aceh Tengah karena Hesti. Dia meminta Hesti menjadikan momentum ujian yang ditimpakan kepadanya itu untuk bangkit menjadi generasi yang lebih baik dikemudian hari.

Dia juga mengajak Hesti belajar menulis dan akan diikutkan dalam pelatihan menulis yang diprogramkan Kanwil Kemenag Aceh. Dan kepada masyarakat luas dia berharap untuk menghentikan bully terhadap anak.

“Bully seperti yang dialami Hesti kita harapkan tidak terjadi di masa mendatang karena ini dapat membunuh karakter si anak,” tandas Kakanwil.

Seperti diketahui, Hesti beberapa waktu silam, tepatnya Rabu 7 Nopember 2017 secara spontan melakukan protes saat terjaring razia polisi saat bersepeda motor tanpa SIM karena masih berusia 15 tahun.

Aksi protes ini divideokan oleh anggota tim razia tersebut dan disebarluaskan di media sosial hingga viral.

Bermacam tanggapan negatif ditimpakan kepada Hesti, hingga gadis berprestasi tersebut mengurung diri di kamar dan enggan berangkat ke sekolah karena malu.

Hesti mengaku berbuat demikian karena merasa benar berhubung ada sosialisasi pihak kepolisian ke MAN 1 Aceh Tengah bahwa siswa boleh tidak memiliki SIM jika membawa STNK yang tidak kadaluarsa, memakai helm dan sepeda motor tidak dimodifikasi.

(baca : Di Bully Warganet Usai di Razia Polisi, Ini Penjelasan Hesti)

Pernyataan ini dibenarkan oleh Kepala MAN tersebut, Ihsan Fahri bahwa sebelum razia tersebut ada sosialisasi dari kepolisian setempat.

(baca : Siswinya Berontak Saat Di Razia, Ini Penjelasan Kepala MAN 1 Takengon)

Namun belakangan, pihak kepolisian melalui Kasat Lantas setempat menyatakan berkenderaan tanpa SIM itu tidak dibenarkan tanpa pengecualian.

(baca : Kasat Lantas Aceh Tengah Bantah Siswa Dibenarkan Berkenderaan Tanpa SIM)

[WA]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.