Lagi, Penulis Asal Gayo Ini Jadi Pemateri di Balai Diklat Pertanian Aceh

oleh
Fathan Muhammad Taufir (Ist)

KASIE Metoda dan Informasi Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah, Fathan Muhammad Taufiq yang selama ini dikenal sebagai penulis artikel pertanian dan contributor berita pertanian di berbagai media cetak dan online, belum lama ini kembali diundang sebagai nara sumber dan pemateri pada Diklat Peningkatan Kapasitas Penyuluh yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Pertanian Aceh di Saree dari tanggal 31 Juli sampai dengan 6 Agustus 2017.

Dalam diklat yang diikuti oleh 30 orang penyuluh pertanian senior dari seluruh kabupaten/kota dalam provinsi Aceh itu, Fathan menjadi nara sumber dan pemateri untuk  dua materi pembelajaran yaitu  ‘Pengembangan Profesi Penyuluh’ dan ‘Teknik Penulisan Karya Ilmiah Populer’.

Meski hanya berpendidikan SMA, namun Fathan yang sudah cukup lama aktif menulis di berbagai media ini, kembali mendapat kepercayaan dari Kepala Balai Diklat Pertanian Aceh, drh. Ahdar, MP untuk menjadi nara sumber dan pemateri pada balai diklat yang dipimpinnya. Sebelumnya, pada tahun 2016 yang lalu, Fathan juga pernah diundang ke tempat ini untuk menjadi nara sumber pada Bimtek Penyusunan Angka Kredit Penyuluh Pertanian.

Menurut Ahdar, kapasitas dan pengalaman Fathan sebagai penulis yang sudah menulis lebih dari seribu artikel di berbagai media ini sangat layak untuk dibagikan kepada para penyuluh pertanian di seluruh wilayah Aceh.

Karena sesuai setiap penyuluh pertanian memang dituntut untuk mampu menghasilkan karya tulis ilmiah yang salah satunya melalui penulisan artikel di media cetak maupun online, sementara menurut Ahdar masih sangat minim penyuluh yang mau dan mampu menulis di media.

“Sesuai dengan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 02/PERMENPAN/2/2008, setiap penyuluh diwajibkan melakukan pengembangan profesi, salah satunya melalui penulisan karya tulis ilmiah, tapi masih sangat sedikit penyuluh di Aceh yang punya kemampuan untuk menulis,” ungkap Ahdar.

Dia menilai, Fathan memiliki kapasitas menjadi nara sumber penulisan karya tulis bagi penyuluh pertanian ini, karena sudah berpengalaman bertahun-tahun berkecimpung dalam penulisan di berbagai media.

“Kami berharap pak Fathan dapat menularkan ilmu dan pengalaman menulis beliau kepada para penyuluh supaya mereka juga bisa menulis, karena ini sangat penting untuk menunjang karir dan profesionalitas mereka, ilmu dan pengalaman pak Fathan sangat dibutuhkan oleh para penyuluh di Aceh,” timpal Ahdar.

Selama dua hari (Rabu dan Kamis, 2-3 Agustus 2017) kemarin, Fathan telah memenuhi undangan dari Balai Diklat Pertanian Aceh di Saree untuk menyampaikan materi yang telah diberikan kepadanya.

Dihadapan para penyuluh pertanian dari berbagai daerah yang rata-rata bergelar sarjana ini, Fathan mampu menyampaikan materinya dengan lancar, bahkan terlihat sangat interaraktif dengan para peserta Diklat, sehingga 12 jam pelajaran yang diberikan kepadanya nyaris tidak cukup untuk baginya.

Beberapa peserta Diklat yang masih merasa “penasaran” dengan materi yang disampaikan oleh Fathan, bahkan rela “mengejar”nya sampai larut malam, hanya karena keinginan yang kuat untuk bisa menulis di media, meski mengganggu waktu istirahatnya, namun dia mengaku merasa senang dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi para penyuluh.

“Alhamdulillah, dengan segala keterbatasan kapasitas yang saya miliki, saya masih diberi kepercayaan untuk berbagi sedikit pengalaman saya kepada teman-teman penyuluh dari seluruh Aceh, semoga apa yang saya sampaikan ini bisa bermanfaat bagi teman-teman,” ungkap penulis yang suka merendah ini.

Meski hanya berbekal ijazah SMA, namun sama sekali tidak terlihat kecanggungan dalam menyampaikan materi dihadapan peserta Diklat, pengalaman menyampaikan materi dalam berbagai kegiatan, menjadi modal baginya. Selain aktif menulis, selama ini penulis buku “Inspirasi Dari Gayo” ini memang sudah sering menjadi pemateri dalam berbagai kegiatan, baik di dalam maupun di luar daerah.

Satu hal yang cukup membanggakan baginya, beberapa orang penyuluh yang pernah memperoleh pembelajaran darinya, kini juga sudah mulai aktif menulis di beberapa media pertanian.

Menurut informasi dari Balai Diklat Pertanian Aceh, Saree, untuk tahun 2017 ini, Fathan juga sudah dijadwalkan menjadi nara sumber dan pemateri untuk beberapa angkatan berikutnya,

“Diklat Peningkatan Kapasitas Penyuluh pada tahun ini kai rencanakan sampai 4 atau 5 angkatan, dan kami sudah meminta kesediaan pak Fathan untuk menyampaikan materi untuk semua angkatan” jelas Tisri Budayanti, SP, Kasubbag Umum Balai Diklat Pertanian Aceh yang merangkap sebagai ketua penyelenggara Diklat. [GM]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.