Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*
MANUSIA adalah makhluk unik yang diciptakan Allah (baca: Manusia bukan Hewan, Manusia Makhluk Unik) karena manusia merupakan makhluk yang diciptakan dalam bentuk terbaik sehingga manusia adalah makhluk ideal dan sempurna (insan kamil) berbeda dengan makhluk-makhluk lain yang diciptakan Allah. Begitu juga dengan bangsa-bangsa yang ada di dunia ini, setiap bangsa pasti mempunyai keunikan dan kelebihan masing-masing.
Finlandia misalnya, mendengar nama Finlandia pasti yang terpikir dalam benak adalah tempat dimana perdamaian antara GAM dan RI pada tahun 2005 silam tapi bukan itu yang penulis maksud. Finlandia merupakan negara yang peduli terhadap pendidikan dan masyarakatnya sangat membudayakan aktivitas membaca maka tidak salah kalau Finlandia dinobatkan sebagai negara literate atau terpelajar nomor satu di dunia oleh The World’s Most Literate Nations. Begitu juga dengan Prancis dan Jepang yang gila terhadap budaya membaca. Bagaimana dengan Indonesia apakah masyarakatnya gila membaca, ternyata tidak masyarakat Indonesia masih kurang dalam budaya membaca namun yang aneh masyarakat Indonesia begitu cerewet di media sosial menebarkan berbagai macam isu yang provokatif.
Kemudian di Amerika latin kelebihan dari negara-negara Amerika latin adalah sepak bola, yang mana sepak bola sudah menjadi nafas nadi kehidupan bahkan bola sudah menjadi Tuhan bagi mereka. Brazil, Argentina, Cile, Uruguay merupakan negara yang melahirkan talenta-talenta pesepakbola kelas bintang diplanet bumi ini. Bagaimana dengan sepak bola Indonesia apakah membanggakan, sebagai fanatik sepak bola penulis sangat miris melihat kondisi sepak bola kita khususnya para suporter yang suka merusak fasilitas umum ketika timnya kalah karena tidak mau menerima kekalahan.
Kemudian pertanyaan kita sematkan untuk bangsa tercinta kita ini, jadi apa kelebihan atau keunikan yang ada pada bangsa kita ini ?
Apakah kelebihan atau keunikan yang dimiliki oleh bangsa kita ini berupa ideologi pragmatis yang diperankan oleh pejabat-pejabat penting dibangsa ini, apakah pejabatnya suka korupsi, suka berkelahi di gedung anggota terhormat padahal hanya satu tujuan yaitu mencari materi dan isi perut yang tak pernah puas. Gambaran diatas hanya contoh mengenaskan dari beberapa contoh yang tak perlu penulis sampaikan satu persatu karena walau bagaimanapun itu adalah ulah-ulah manusia yang tak pernah puas memandang dunia Namun, bukan itu yang menjadi keunikan bangsa Indonesia tetapi ada hal yang menarik dan perlu kita dikupas dalam rangka menyambut HUT RI ke-72 ini. Ada beberapa hal yang menarik yang perlu kita telusuri dari bumi Indonesia seperti kekayaan alam dari Sabang sampai Merauke merupakan nikmat buat rakyat Indonesia, keindahan alamnya memanjakan mata setiap mata memandang, berbagai macam suku disatukan dengan rasa nasionalisme serta berbagai macam bahasa yang disatukan dengan bahasa Indonesia, itulah beberapa keunikan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tercinta.
Selain diatas ada hal yang lebih menarik lagi dari Indonesia yang mungkin tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain yaitu bangsa Indonesia memiliki berbagai macam agama. Adapun agama-agama yang dipeluk oleh penduduk Indonesia ialah Islam, Kristen (Protestan), Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confosius). Kemudian dari berbagai macam agama tersebut rakyat Indonesia hidup damai berdampingan dan menjalin hubungan sosial dengan baik yang sering kita dengar dengan istilah pluralitas agama.
Persoalan pluralitas agama di Indonesia memang sangat unik seperti yang ditulis oleh Amin Abdullah dalam bukunya Studi Agama: Normativitas atau Historitas?, menyebutkan bahwa posisi mayoritas umat Islam di Negara kesatuan Republik Indonesia dalam hubungannya dengan pluralitas memang sangat unik. Umat Islam di Timur Tengah (Mesir, Saudi Arabia, Aljazair dan lain sebagainya) juga merupakan mayoritas, namun mereka tidak mempunyai pengalaman pluralitas agama seperti yang dirasakan dan dialami oleh umat Islam di Indonesia.
Salah satu keunikan yang membedakan kesadaran adanya pluralitas agama yang dihayati oleh umat Islam Indonesia dan mayoritas umat Islam di negara-negara Timur Tengah adalah keberadaan agama Hindu dan Budha. Kedua agama terakhir ini relatif tidak berkembang dikawasan Timur Tengah. Baik ditinjau dari sudut telaah sosiologis, Psikologis maupun kultural, hal demikian sudah cukup membedakan muatan pengalaman dan penghayatan kehidupan pluralitas agama.
Mayoritas penganut agama Kristen-Protestan atau Kristen Katolik di Eropa maupun di Amerika kata Amin Abdullah mereka juga mempunyai pengalaman keanekaragaman agama seperti di Indonesia. Hanya saja mereka menghadapi dan menghayatinya dengan kesadaran kebudayaan Eropa atau Amerika yang sekuler, sedangkan masyarakat Muslim Indonesia menghadapi kesadaran keindonesiaan yang religius.
Dengan pluralitas agama yang dimiliki oleh Indonesia, maka para pengamat khususnya dalam bidang pemikiran dan keagamaan menaruh perhatian yang cukup serius terhadap kekayaan budaya Indonesia, salah satu tokoh pemikir Islam Mesir bernama Prof. Muhammad Arkoun dalam kunjungannya ke Indonesia pada tahun 1992 dalam ceramahnya di Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga, beliau menyebutkan bahwa kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia adalah tipikal Qur’anik.
Nah, dengan adanya pluralitas agama ini yang merupakan kekayaan kebudayaan Indonesia dan kita sebagai rakyat Indonesia perlu kiranya menjaga kerukunan antar umat beragama sehingga tidak terjadi bentrok antar umat beragama, karena dalam satu agama sajambisa tidak sepaham sehingga terjadilah perpecahan apalagi berbeda agama. Disinilah perlunya pemahaman agama secara dewasa serta mengamalkan nilai-nilai keagaamaan sebaik-baiknya oleh seluruh rakyat Indonesia sehingga keunikan dan kekayaan Indonesia bisa terjaga dengan baik yang telah dibangun oleh para pendiri bangsa Indonesia dengan tumpah darah.[]
*Penulis: Kolumnis LintasGAYO.co. Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Prodi Aqidah Filsafat Islam. Alumni Ponpes Nurul Islam Belang Rakal Bener Meriah.