Uniknya Bangsa Indonesia

oleh
Tgk Ilyas Leube turut serta menyaksikan pengibaran merah putih pertama, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur Jakarta

Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*

MANUSIA adalah makhluk unik yang diciptakan Allah (baca: Manusia bukan Hewan, Manusia Makhluk Unik) karena manusia merupakan makhluk  yang diciptakan dalam bentuk terbaik sehingga manusia adalah  makhluk ideal dan sempurna (insan  kamil) berbeda dengan makhluk-makhluk lain yang diciptakan Allah. Begitu  juga  dengan bangsa-bangsa yang  ada di dunia ini, setiap bangsa pasti mempunyai keunikan dan kelebihan  masing-masing.

Finlandia  misalnya, mendengar  nama Finlandia  pasti yang terpikir dalam  benak adalah tempat dimana perdamaian  antara GAM dan RI pada tahun 2005  silam tapi bukan itu yang  penulis maksud. Finlandia merupakan negara yang  peduli  terhadap pendidikan  dan masyarakatnya sangat membudayakan aktivitas membaca maka tidak salah kalau Finlandia  dinobatkan  sebagai negara literate atau terpelajar nomor satu di dunia oleh The World’s Most Literate Nations. Begitu juga  dengan Prancis dan Jepang yang  gila terhadap budaya membaca. Bagaimana dengan Indonesia apakah masyarakatnya gila membaca, ternyata tidak masyarakat Indonesia masih kurang dalam budaya membaca namun yang aneh masyarakat Indonesia begitu cerewet di media sosial menebarkan berbagai macam isu yang provokatif.

Kemudian di Amerika latin kelebihan  dari negara-negara Amerika latin adalah sepak bola,  yang mana sepak bola sudah menjadi nafas nadi kehidupan bahkan bola sudah menjadi Tuhan bagi mereka. Brazil, Argentina,  Cile,  Uruguay merupakan  negara yang melahirkan  talenta-talenta pesepakbola kelas bintang diplanet bumi ini. Bagaimana dengan sepak bola Indonesia apakah membanggakan,  sebagai fanatik sepak bola penulis sangat miris  melihat kondisi  sepak bola kita khususnya para suporter yang suka merusak fasilitas umum ketika timnya kalah karena tidak mau menerima kekalahan.

Kemudian pertanyaan kita sematkan untuk bangsa tercinta kita ini, jadi apa kelebihan atau keunikan yang ada pada bangsa kita ini ?

Apakah kelebihan  atau keunikan yang dimiliki oleh bangsa kita ini berupa ideologi  pragmatis yang diperankan oleh pejabat-pejabat penting dibangsa ini, apakah pejabatnya suka korupsi, suka berkelahi di gedung anggota terhormat padahal hanya  satu tujuan  yaitu mencari materi dan  isi  perut yang tak pernah  puas. Gambaran diatas hanya contoh mengenaskan dari beberapa contoh yang tak perlu penulis sampaikan  satu persatu karena walau bagaimanapun itu adalah ulah-ulah  manusia  yang tak pernah puas memandang dunia Namun, bukan itu yang menjadi keunikan bangsa Indonesia tetapi ada hal yang  menarik dan perlu kita dikupas dalam rangka menyambut HUT RI ke-72 ini. Ada beberapa hal yang menarik yang perlu kita telusuri dari bumi Indonesia seperti kekayaan alam dari Sabang sampai Merauke merupakan nikmat buat rakyat Indonesia, keindahan alamnya memanjakan  mata setiap mata memandang, berbagai macam suku disatukan  dengan  rasa nasionalisme serta berbagai macam bahasa yang disatukan dengan bahasa Indonesia, itulah beberapa keunikan  yang  dimiliki oleh  bangsa Indonesia tercinta.

Selain diatas ada  hal  yang lebih  menarik lagi dari Indonesia yang mungkin tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain yaitu bangsa Indonesia memiliki berbagai macam agama. Adapun agama-agama yang dipeluk oleh penduduk Indonesia ialah Islam, Kristen (Protestan), Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confosius). Kemudian dari berbagai macam agama tersebut rakyat Indonesia hidup damai berdampingan dan menjalin hubungan sosial dengan baik yang sering kita dengar dengan istilah pluralitas agama.

Persoalan  pluralitas agama di Indonesia memang sangat unik seperti yang ditulis oleh Amin Abdullah dalam bukunya Studi Agama: Normativitas atau Historitas?,  menyebutkan bahwa posisi mayoritas  umat Islam di Negara kesatuan Republik Indonesia dalam hubungannya dengan pluralitas memang sangat unik. Umat Islam di Timur Tengah (Mesir, Saudi  Arabia, Aljazair dan lain sebagainya) juga merupakan mayoritas, namun mereka tidak  mempunyai pengalaman pluralitas agama seperti yang  dirasakan dan dialami oleh umat Islam di Indonesia.

Salah satu keunikan yang membedakan kesadaran adanya pluralitas agama yang dihayati oleh umat Islam Indonesia dan mayoritas umat Islam di negara-negara Timur  Tengah adalah keberadaan  agama Hindu dan Budha. Kedua agama terakhir ini relatif  tidak berkembang dikawasan Timur Tengah. Baik  ditinjau  dari sudut telaah  sosiologis, Psikologis maupun kultural, hal demikian sudah cukup membedakan muatan pengalaman dan penghayatan kehidupan pluralitas agama.

Mayoritas penganut agama Kristen-Protestan atau Kristen Katolik di Eropa maupun di Amerika kata Amin Abdullah mereka juga  mempunyai pengalaman keanekaragaman agama seperti di Indonesia. Hanya saja mereka menghadapi dan menghayatinya dengan kesadaran kebudayaan Eropa atau Amerika yang sekuler, sedangkan masyarakat Muslim Indonesia menghadapi kesadaran keindonesiaan yang religius.

Dengan pluralitas agama yang dimiliki oleh Indonesia, maka para  pengamat khususnya  dalam bidang pemikiran dan keagamaan menaruh perhatian yang cukup serius terhadap kekayaan budaya  Indonesia,  salah satu tokoh pemikir Islam Mesir bernama Prof. Muhammad Arkoun dalam kunjungannya ke Indonesia pada tahun 1992 dalam ceramahnya di Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga, beliau menyebutkan bahwa kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia adalah tipikal Qur’anik.

Nah, dengan adanya pluralitas agama ini yang merupakan kekayaan  kebudayaan Indonesia dan kita sebagai rakyat Indonesia perlu kiranya menjaga kerukunan antar umat beragama sehingga tidak terjadi bentrok antar umat beragama, karena  dalam satu agama sajambisa tidak sepaham sehingga terjadilah perpecahan apalagi berbeda agama. Disinilah perlunya pemahaman agama secara dewasa serta mengamalkan nilai-nilai keagaamaan sebaik-baiknya oleh seluruh rakyat Indonesia sehingga keunikan dan kekayaan Indonesia bisa terjaga dengan baik yang telah dibangun oleh para pendiri bangsa Indonesia dengan tumpah darah.[]

*Penulis: Kolumnis LintasGAYO.co. Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Prodi Aqidah Filsafat Islam. Alumni Ponpes Nurul Islam Belang Rakal Bener Meriah.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.