REDELONG-LintasGAYO.co : Wakil Bupati Bener Meriah, Tgk. Sarkawi akrab disapa Abuya menegaskan bahwa masyarakat yang tinggal di perbatasan dengan daerah lain agar tidak mudah terprovokasi.
“Kita tekankan agar warga tidak terpancing melakukan keributan terkait permasalahan tapal batas,” kata Abuya kepada warga Pantanlah, Kecamatan Pintu Rime Gayo, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bireuen, Kamis 27 Juli 2017.
Permasalahan tapal batas wilayah Bener Meriah dengan Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara akhir-akhir ini memang tengah memanas. Abuya yang hadir menemui warga Pantanlah didampingi Kapolres Bener Meriah AKBP. Fahmi Irwan Ramli, SH, S.I.K, M.Si, Pabung 0106 Bener Meriah Mayor (INF) Syamsirmas, Ketua MPU Bener Meriah Tgk. Syarkawi Abdus Samad, dan beberapa anggota DPRK ini mengatakan mengatakan, selama ini banyak yang beranggapan bahwa tapal batas berdasarkan patok dari peta topografi TNI tahun 1987.
“Saya tegaskan, bahwa patok itu bukan sebagai batas. Itu dipergunakan untuk kepentingan TNI,” tegasnya.
Abuya menambahkan bahwa pihaknya kini tengah melakukan koordinasi intens dengan pihak terkait, agar permasalahan tapal batas ini bisa dicarikan solusi terbaik dan permanen.
“Saat ini kita ketahui, ada perambahan hutan di wilayah Bener Meriah. Untuk itu, kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menahan emosi, jangan mudah terprovokasi. Gubernur juga sudah membuka jalan terkait perambahan hutan, dan akan memerangi para mafia kayu di Aceh,” kata Abuya.
Dia juga meminta agar aparatur dan masyarakat Kampung Pantanlah untuk mengumpulkan data-data yang akurat terkait batas wilayah, sehingga data tersebut nantinya dapat menjadi acuan untuk penyelesaian sengketa yang sedang dialami saat ini.
[SP/DM]