[Saer Gayo] Senye i Ujung Baro

oleh

Oleh : Ibrahim Kadir*

Senye i Ujung Baro

Langit ilang betari wan bering alus

Urum sibuk ni perau tengah ulak nadak

Kupengé kuyu bersisu kulimak metus

Sara-sara alun taring luge begerdak

Keléton terbang besurak peramini senye

Bercerite ku perau-perau si lintes lepas

Laut ni relem

Laut ni item

I tuyuh ni depik bergelemen

Munantin kuyu urum uren

Ku kuyu kasé muderu uren rintik-rintik

Depik mudedik bulet mugulung

Mampar muceceruk

Ku dédésen

Ku penyangkulen

Ku pasir-pasir tingir berempas-empasen

Keléton terbang besurak peramini senye

Bercerite ku perau-perau si lintes lepas

Kunasipmu

Aku musarik keras [SY]

* Dikutif dari kumpulan (buku stensilan ejaan lama) puisi dua bahasa Gayo-Indonesia karya Ibrahim Kadir “Gentala”. Lembaga Kebudayaan Gayo Alas, Jakarta, 1971. Editor LK. Ara.

Ibrahim Kadir (tengah)

Ibrahim Kadir, lahir di Kemili, Takengon pada tanggal 31 Desember 1942. Seorang seniman, penyair, koreografer dan aktor Gayo. Karya-karyanya telah memperkaya khazanah sastra Gayo. Ia dikenal luas nasional dan internasional dari perannya dalam film “Tjoet Nja’ Dhien” (1990, Sutradara Eros Djarot), “Puisi Tak Terkuburkan” (2000, Sutradara Garin Nogroho), film dokumenter “Penyair Dari Negeri Linge” (2001 Sutradara Aryo Danusiri). Menulis puisi berbahasa Gayo sejak tahun 1953. Sebagai aktor film “Puisi Tak Terkuburkan” yang ia perankan berhasil mendapatkan penghargaan “Silver Screen Award For Best Asian Actor” pada Festival Film Singapura 2001, dan “The Best Actor” dalam Festival Film Cinefan India 2001, serta penghargaan pemeran terbaik ke 2 dalam Festival Film Jokarno di Italia 2000.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.