Pengabdian Asiah, Dukun Beranak Renta di Pining Gayo Lues

oleh
Dukun Beranak memimpin prosesi turun mani di sungai

Prosesi Turun Mani

DUKUN beranak di Kabupaten Gayo Lues masih eksis walau tenaga kesehatan bidan sudah menjangkau seluruh desa paling pelosok sekalipun.

Seperti dilakoni Asiah Inen Selamat (70) yang telah membantu sedikitnya 500 kali proses kelahiran (persalinan) di Pining Gayo Lues selama tidak kurang dari 35 tahun.

Keahlian Asiah masih dibutuhkan warga setempat, juga warga desa lainnya seperti Pertik Ekan, Pasir Putih, Pintu Rime dan desa lainnya.

Asiah selalu siap memberikan pertolongan, siang atau malam tanpa minta bayaran. Dan dia tidak menjadi pesaing bidan modern yang ada. Dia selalu bekerjasama jika memang diminta turut membantu persalinan secara bersama-sama.

Dukun Beranak memimpin prosesi turun mani di sungai
Sang ayah menggendong bayinya ke sungai

Peran Asiah tidak hanya membantu persalinan, namun tetap mengunjungi si ibu dan bayi yang baru dilahirkan hingga proses pemberian nama bayi di usia 40 hari.

Asiah dipercayakan memimpin prosesi adat Turun Mani, sebuah proses adat turun temurun di Gayo dimana seorang bayi yang dilahirkan setelah berusia 40 hari diberinama dengan dibawa mandi ke sungai terdekat.

Walau sudah mengabdi puluhan tahun, Asiah belum pernah mendapat perhatian dari pemerintah dalam bentuk apapun.

Jikapun nanti ada perhatian Pemerintah Gayo Lues, Asiah ingin sekali naik Haji, atau minimal menunaikan ibadah Umrah.

Keinginan tersebut sepertinya tidak mungkin digapainya sendiri karena profesinya sebagai Dukun Beranak hanya sukarela, ikhlas atau lillahi ta’ala. Jikapun ada penghasilan lain dari bertani di kebun dan sawah, hanya cukup menutupi kebutuhannya sehari-hari.

Dia sudah menjanda sejak suaminya meninggal dunia beberapa tahun silam. Dan karena keahlian seperti dilakoninya masih dibutuhkan masyarakat termasuk memimpin fardlu kifayah memandikan dan mengkafankan jenazah perempuan, Asiah mulai mengalihkannya kepada sang anak, Atiah Inen Supardi.

Semoga keinginan Asiah terwujud, dan segala amal budinya menjadi pahala sebagai bekalnya di akhirat kelak. Amin.

[Ismail Baihaqi/Kh]

 

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.