
TAKENGON-LintasGAYO.co: Salah satu rangkaian acara dalam Roadshow 45 Puisi Menolak Korupsi (PMK) Provinsi Aceh adalah diskusi publik menghadirkan narasumber, pegawai KPK, Nanang Farid Syam dan Presiden PMK Nasional Sosiawan Leak
Turut hadir dalam acara tersebut Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Karimansyah, Anggota DPRA, DPRK Aceh Tengah, DPRK Bener Meriah, seniman, Reje (Kepala Desa), mahasiswa, siswa, dan beberapa organisasi di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Salman Yoga ketua panitia juga presiden PMK Provinsi Aceh menyebutkan, acara diskusi ini mengundang 400 peserta yang terdiri dari unsur pemerintahan, lembaga dan organisasi kemasyarakatan, sementara yang hadir tidak sampai 50 %. Artinya masih banyak kalangan menganggap kegiatan ini tidak penting, sementara diskusi ini merupakan langkah awal melawan korupsi.
“PMK pertama kali didirikan pada tahun 2013, kemudian melaksanakan road show di setiap daerah menyuarakan anti korupsi. Sehingga di Takengon ini merupakan road show yang ke-45. Melalui diskusi ini dapat melahirkan sebuah rumusan pencegahan korupsi di negeri ini,” jelas Salman
Sementara, dalam penyampaian materinya, Nanang Farid Syam mengatakan, persoalan korupsi di negeri ini tidak pernah selesai kalau pekerjaan KPK hanya menangkap-nangkap saja, tiga rutan untuk koruptor sudah penuh. Maka untuk menghadapi hal ini harus adanya pencegahan korupsi, sehingga dapat mengurangi jumlah korupsi di masa yang akan datang.
“Salah satu cara untuk mencegah korupsi adalah dengan cara menggandeng kesenian seperti puisi untuk menolak korupsi. Semoga melalui karya penyair dalam puisinya mampu membuka fikiran manusia untuk tidak korupsi,” paparnya. [Win Ansar/DM]