
TAKENGON-LintasGAYO : Sosok suku Manti (Mante) pernah dipertontonkan kepada masyarakat Matang Kuli Aceh Utara antara tahun 1989-1990. Demikian dinyatakan Tgk. Nashruddin, seorang pemuka agama di Takengon, Aceh Tengah, Selasa 11 April 2017.
“Waktu itu sejumlah anggota TNI melintas di kampung kami, bersama mereka ada orang Mante, kami bersama sejumlah warga diberi kesempatan menyaksikannya,” ungkap ustazd ini.
Ditegaskan Pak Nas, panggilan yang juga akrab disapa Waled ini, Manti itu manusia, bedanya tinggi badan lebih pendek dibawah 1 meter.
“Kulitnya hitam, rambutnya juga hitam, tidak terlalu panjang, bentuk muka agak petak, mata, hidung, mulut seperti kita, telinga agak lebih kecil,” jelas Waled.
Untuk jenis kelamin, pimpinan Dayah Darul Muta’alimin yang beralamat di Belang Kolak Dua Takengon ini menyatakan Manti itu laki-laki namun tidak melihat kemaluannya karena diberi penutup kain saat dipertontonkan.
“Saya kasihan sekali melihatnya, dia selalu menunduk, mimik mukanya sangat ketakutan, dia tidak mau makan walau kami beri beberapa pilihan makanan termasuk nasi,” beber Waled alumni IAIN Ar-Raniry yang sempat sebagai guru di SMA Matang Kuli ini.
Manti yang tertangkap di hutan yang berbatas dengan Aceh Tengah itu kemudian dibawa entah kemana.
Heboh Manti di Aceh akhir-akhir ini mendapat respon luas dari masyarakat, bahkan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa sangat serius menanggapinya.
Melalui Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT), Mensos Khofifah memerintahkan segera dibentuk tim untuk memastikan keberadaan suku Manti tersebut. [Kh]