Peneliti Pemilu Harist Muzani: Rakyat Aceh Harus Waspadai Teror Politik Jelang Hari “H”

oleh

Banda Aceh-LintasGayo.co: Peneliti Pemilu dan Demokrasi Lembaga Jaringan Survei Inisiatif (JSI) Teuku Harist Muzani meminta kepada masyarakat di Aceh yang punya hak pilih untuk waspada terhadap teror menjelang hari “H”.

“Mengacu teror di pilkada lalu, umumnya ada dua pola teror di masa tenang, yakni pertama teror yang disertai ancaman, dan kedua teror yang disertai imbalan,” kata Harist Muzani di Banda Aceh, Minggu 12 Februari 2017.

Katanya, Teror yang disertai ancaman biasanya dilakukan secara verbal berupa intimidati untuk memilih paslon tertentu. Bila tidak memilih paslon yang diarahkan akan diberi sanksi kepada person atau kepada wilayah gampong/desa asal pemilih.

Sementara Teror yang disertai imbalan, prakteknya tetap sama dengan yang pertama, hanya polanya lebih halus dengan memberikan uang atau berupa barang.

“Namun kedua pola ini tetap berembel-embel ancaman buruk apapbila pemilih tidak memilih paslon yang diarahkan,” jelas mahasiswa pasca sarjana konsentrasi tata kelola pemilu tersebut.

Namun–lanjut Haris–ancaman pemilu kali ini akan dominan melalui ancaman yang disertai imbalan, bukan ancaman intimidasi verbal.

Untuk itu Harist meminta kepada masyarakat Aceh untuk melaporkan segala bentuk aksi teror politik kepada Panwaslih maupun aparat keamanan setempat.(tarina)

Bila ada masyarakat yang takut karena alasan privasi, juga bisa melaporkan teror politik secara langsung ke SMS Centre Koalisi Pemantau Pilkada di nomor 082273847384, caranya Ketik Nama, No KTP, Alamat, dan Lokasi pelanggaran.

Contoh Nama: Fulan (No KTP 123456789), Jl. Panglima Tibang 99 Banda Aceh, Pelanggaran pada saat pemungutan suara. Saksi salah satu calon dicurigai melakukan intimidasi kepada pemilih kepada KPPS. SMS tersebut dikirim keĀ  Telp 082273847384. Kerahasiaan pelapor terjamin aman. (tarina)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.