Takengon-LintasGayo.co : Bukan sensasi apalagi cari popularitas, tapi karena rasa peduli karena terkesan banyak lubang dibiarkan menganga di tengah badan jalan di sepanjang Jalan Nasional (JN) Gayo, menunggu maut.
Amatan wartawan LintasGayo.co, dalam beberapa tahun terakhir, jalan berlubang di sepanjang ruas jalan Nasional di Gayo, dikerjakan asal-asalan. Buktinya, baru saja ditimbunan istilah teknik di pecing, tak lama timbunan itu berlubang kembali.
Saat di konfirmasi ke pihak terkait, saling berdalih bahkan terkesan JN di ruas Gayo tak bertuan. Di sebuah kesempatan media ini pernah mendapat penjelasan dari Perwakilan Jalan Nasional Balai Besar Wilayah Sumut – Aceh di Banda Aceh, tepatnya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Aceh, Pak Hilal, begitu di panggil akrab oleh para kuli tinta, menyatakan untuk dua atau tiga tahun terakhir ruas JN wilayah tengah Aceh, menjadi perhatian pusat bahkan hampir secara keseluruhan anggaran bersumber dari APBN difokuskan ke wilayah ini.
Kita berharap hal tersebut bukan lipstick belaka, tapi kenyataan, sehingga transportasi darat di kawasan Indonesia mini ini, dapat berkualitas bagus dan dapat memperlancar arus lalu lintas angkutan umum maupun barang.
Namun, terkait biaya perawatan ruas JN menjadi pertanyaan kita bersama, sebab banyak lubang yang menunggu maut di JN Gayo, belum lagi persoalan kondisi badan jalan, keamanan jalan, maupun pelaksanaan peningkatan jalan yang kerap di kerjakan asal jadi.
“Pihak, tekanan sulit di jumpai, apalagi PPK, selalu berada diluar daerah padahal negara sudah menugaskan dirinya harus berada di daerah tugas, kecuali pada saat melaporkan pekerjaan, bagai mana mungkin pekerjaan dilaksanakan secara berkualitas, sementara konsultan pengawas hanya menerima gambar hasil pekerjaan,” terang salah seorang konsultan di Aceh Tengah yang enggan di sebut namanya kepada media ini.
Semoga keresahan, cepat berlalu, wakil rakyat Gayo harus perduli, kondisi ruas jalan Nasional tersebut, karena sudah direkomendasi menjadi jembatan rakyat dengan pemerintah, kita berharap tempat tinggal kedua presiden RI Joko Widodo ini, jalannya mulus, semulus mobil pajero atau innova yang baru keluar dari pabriknya, seperti di bawa oleh para konglomerat atau ” oknum pejabat negeri ini”.
(Abdur Rahman)