Jakarta-LintasGayo.co : Sepanjang tiga tahun (2013-2016), ada 104 orang Gayo yang meninggal dunia di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
“Dalam buku laporan pertanggungjawaban pengurus Ikatan Musara Gayo Jabodetabek 2013-2016 ini hanya tercantum 103 orang,” kata Ketua Ikatan Musara Gayo (IMG) Jabodetabek 2013-2016, Muhammad Hasan Daling, saat membacakan laporan pertanggungjawaban pengurus dalam Mubes yang berlangsung di LPMP DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Sabtu (24/12/2016) lalu.
Dilanjutkan ketua terpilih untuk memimpin Ikatan Musara Gayo Jabodetabek 2006-2019 itu, ada empat orang lagi yang belum dimasukan dalam buku laporan pertanggungjawaban pengurus.
“Masih ada empat orang lagi, karena buku laporan sudah dicetak terlebih dahulu. InsyaAllah nanti kami sempurnakan lagi,” ungkapnya.
Dengan demikian, sambung Hasan Daling yang memimpin Musara Gayo selama empat periode secara berturut-turut, ada 107 orang Gayo yang meninggal di Jakaarta, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sepanjang tahun 2013-2016.
Kendala Musara Gayo, ungkapnya saat memberikan sambutan ketika terpilih lagi sebagai Ketua Musara Gayo Periode 2013-2016, Musara Gayo tidak memiliki anggaran khusus yang diberikan buat keluarga yang meninggal dunia.
“Ini si nyanya pedeh kurasa. Gerara si pat kami osah ku keluarga a (Nggak enak kali rasanya. Nggak ada yang dikasih [dari Musara Gayo sebagai perwakilan organisasi masyarakat Gayo] buat keluarga yang ditimpa musibah. Kami biasanya langsung mengutip sumbangan dari warga yang hadir untuk diberikan langsung kepada keluarga,” tuturnya.
Oleh karena itu, harap Hasan Daling, supaya seluruh pengurus rayon, tokoh, dan masyarakat Gayo Jabodetabek untuk ikut membantu memberikan bantuan buat masyarakat Gayo yang keluarganya ditimpa musibah.
“Bantuan bapak ibu langsung kami salurkan. Kalau operasional kami (pengurus) ke sana, pakai uang pribadi,” katanya. (AF)