Takengon-LintasGayo.co : Akhir-akhir ini jual beli tanah marak di seputar Danau Lut Tawar.
Pasaran jual tidak punya standar harga, dan lokasinya ada yang langsung berbatas dengan danau juga ada yang di lereng pegunungan.
“Tanah ini dijual pemiliknya mencapai Rp.250 juta, ada rumah dengan luas tanah sekira setengah hektar,” ungkap Adi, warga Kebayakan yang mempunyai kebun kopi di sisi utara DLT sebelum Kelitu.
Dikatakan, kerabatnya di Jakarta pernah membeli tanah kosong di kawasan tersebut seluas 25 meter persegi dengan harga Rp.40 juta.
Pantauan LintasGayo.co dalam 2 hari ini di sisi jalan lingkar DLT ada belasan pengumuman “Tanah Ini Dijual” dipajang di seputar DLT yang umumnya tanah kosong bersemak, sebagiannya berisi pohon pinus mulai dari Mendale Kebayakan hingga tembus Dedalu Takengon.
Sementara informasi yang berkembang, bangunan-bangunan permanen yang berdiri di sekitar DLT tidak mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Begitu juga usaha pariwisata umumnya tidak mengantongi izin usaha baik SITU, SIUP, HO dan lain-lain. (WA)
