Luruskan Informasi Tari Saman, Buku Drs. Isma Tantawi, M.A. Segera Terbit

oleh

img-20161202-wa0041

Isma Tantawi
Isma Tantawi

Medan-LintasGayo.co : Masih adanya kesalahan pemahaman dan praktik Tari Saman, mendorong akademisi yang juga mantan penari Tari Saman, Drs. Isma Tantawi, M.A., menulis buku tentang Tari Saman.

“Teman-teman banyak yang minta supaya buku ini ditulis. Apalagi, saya sendiri berasal dari Gayo Lues dan mantan penari Saman. Alhamdulillah sudah selesai dan insyaAllah segera naik cetak,” kata Drs. Isma Tantawi, M.A., di Medan (2/12/2016).

Di antara kesalahan Tari Saman dan masih berlangsung sampai sekarang, ungkap Isma—panggilan Isma Tantawi, di antaranya, pengungkapan syair-syair Saman tidak berbahasa Gayo. Selain itu, jumlah penarinya genap, tidak ganjil.

“Yang lebih parah lagi, ditarikan perempuan. Bahkan, bercampur antara laki-laki dan perempuan. Tari Saman harus ditarikan laki-laki. Pasalnya, gerakannya memukul-mukul dada dengan kuat dan cepat. Kalau dilakukan perempuan, tentu berbahaya (memukul-mukul dada),” sebutnya.

Dalam ajaran Islam dan adat Gayo, jelas alumni master dari Universiti Sains Malaysia (2006) itu, tidak dibenarkan laki-laki bercampur dengan perempuan.

“Masyarakat Gayo merupakan pemeluk agama Islam yang taat. Pelaksanaannya salah satunya diterapkan dalam Tari Saman tadi (tidak boleh bercampur antara laki-laki dan perempuan),” kata dosen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) itu.

Buku yang diterbitkan Mahara Publishing dan berjumlah 164 halaman ini, harap Isma, nantinya diharapkan dapat meluruskan kesalahan informasi dan kesalahan praktik Tari Saman yang terjadi selama ini. (AF)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.