Syarif Aliza
DI TANOH GAYO
Kita bertemu
Dengan senyum yang kaku
Malu-malu menatap dan berujar
: akulah Gayo yang termaksud
Aku gagu, bang Fikar
Bukan tak hendak mengejar
Rindu bertaut di Renggali
Kopimu membawa aku ke nirwana
Salman, terima kasih atas pensaudaraan ini
Aku terenyuh ketika angin gunung
Turun dan meminjami dinginnya
Buat malam yang terkurung
Aku malu, Win
Bocah negerimu lancar bertutur
Dengan bahasa neneknya
Tersebab di tanahku
Sebatang kopi tak lagi tumbuh
Kita bertemu, Zuliana, Ana Cobat, Zuhra
Di pinggir Lut Tawar-mu yang mengacak
Sapa depik, pagi berkabut
Membuhul kerinduan
Kakanda Sulaiman Juned
Ayah LK Ara
Pada regukan yang penghabisan
Kita bertemu di tanoh Gayo, penyair tanah air
Entah kapan lagi
Renggali, 25 November 2016