Dinilai Lambat, ASPAL Desak Kejari Bener Meriah Tuntaskan Kasus Korupsi Dana Masjid

oleh
Ilustrasi korupsi. Foto | jabar.metrotvnews.com

Salah satu organisasi yang menamakan dirinya sebagai Aliasi Parlemen Jalanan (ASPAL) menilai Kejari Bener Meriah lamban menangani kasus korupsi dana masjid yang terjadi di daerah tersebut.

Atas itu, Aspal mengeluarkan petisi yang mereka namakan Petisi Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat.

Berikut isi petikan petisinya :

ALIANSI PARLEMEN JALANAN
(ASPAL)
JLN. TAKENGEN-BIREN SIMPANG TIGA REDELONG KABUPATEN BENER MERIAH

“PETISI”

Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat

Tingginya angka korupsi di Bener Meriah membuat negeri ini diambang kehancuran. Salah satu kasus korupsi yang membuat Bener Meriah malu, bukan hanya dihadapan rakyat tetapi malu dihadapan Allah SWT, adalah soal korupsi penyunatan dana hibah masjid, yang diduga merugikan Negara sebesar Rp. 10 Milyar.

Ke-4 tersangka, Ir. Azwirsyah (Kepala Dinas BMCK), Ari Aristumi (Sekretaris Dinas BMCK), Mursada (Panitia Pembuat Komitmen /PPK), dan Sulaiman. MD (bendahara BMCK), sudah 3 tahun belum menjalani proses hukum. Kasus ini mandek di Kejaksaaan Negeri (Kejari) Bener Meriah.

Kasus korupsi lainya adalah proyek bernilai Rp 47 miliar di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bener Meriah, kasus ini pun sudah digarap oleh pihak Kepolisian dari Maret 2016. Namun, hingga saat ini kasus tersebut belum juga ada kepastian hukum. Rakyat Bener Meriah hingga saat ini menantikan tegaknya supremasi hukum. Berharap, semua pelaku pencuri uang rakyat itu sesegera mungkin di proses hukum sebagai efek jera.

Atas hal ini Aliansi Parlemen Jalan (ASPAL) Kabupaten Bener Meriah menyatakan sikap :

  1. Mendesak Kejaksaan Negeri Bener Meriah untuk secepatnya memproses penanganan kasus korupsi Dana Hibah Masjid sebesar 10 Milyar .
  2. Mendesak DPRK Bener Meriah untuk menyurati Kejaksaan Negeri (KEJARI) dan Kejaksaan Tinggi (KEJATI) agar penanganan kasus korupsi Dana Hibah Masjid sebesar 10 Milyar dapat diproses secepatnya.
  3. Mendesak Kapolda Aceh untuk secepatnya mengusut tuntas kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat perangkap hama tanaman kopi (atraktan) tahun 2015, sumber anggaran APBN sebesar Rp. 47 Milyar di Kabupaten Bener Meriah.

Redelong, 21 November 2016
Aliansi Parlemen Jalanan (ASPAL)
Bener Meriah

Khairudin
Koordinator Lapangan

Demikian petisi yang disampaikan ASPAL, yang dikirim ke redaksi LintasGayo.co, Senin 21 Nopember 2016.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.