Jakarta-LintasGayo.co : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Efendi akan melibatkan semua stage holder termasuk seniman dan budayaan guna mendukung konsep penguatan karakter dalam program sekolah penuh waktu atau full day school.
Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Komite III DPD RI Dengan Mendikbud membahas Full Day School di Ruang Sidang DPD RI, Senin (3/10).
“Kita akan melibatkan seluruh Taman Budaya yang ada di Indonesia dan Pamong Budaya untuk terlibat,” kata Muhadjir.
Untuk itu, anggaran Dirjen Kebudayaan 50 persennya untuk pemberdayaan seniman dan pendidikan. Untuk menunjang konsep tersebut, nantinya dalam waktu dekat para seniman dan budayawan akan disertifikasi guna dapat terlibat mengajar di sekolah-sekolah. Hal tersebut diharapkan agar kesenian daerah menjadi raja di daerahnya.
“Kita harap anak-anak di jawa bisa menari jawa, begitu juga sunda, papua dan daerah lainnya. Mereka harus bisa mengenal seni budayanya masing-masing,” tegas mendikbud.
Rafly, merupakan senator dari Aceh menyambut baik program sekolah penuh untuk siswa sekolah menengah pertama, bukan untuk sekolah dasar. “Saya menyambut baik program ini, tapi untuk siswa sekolah menengah pertama, bikan dasar. Kalau bisa meteka di inapkan seperti bording school” kata Rafly.
Alasannya, arus globalisasi dan kebebasan media yang tidak terkontrol oleh pemerintah menjadikan musuh besar bagi perkembangan pendidikan anak-anak indonesia.
Rafly juga meminta mendikbud untuk melakukan koordinasi dengan stasiun televisi tentang konten yang tidak mendidik dan mengusulkan untuk meningkatkan konten seni budaya dari seniman lokal. Dalam pertemuan tersebut Rafly juga meminta agar mendikbud memperhatikan Dewan Kesenian di seluruh Indonesia.
“Dewan kesenian hari ini hidup sendiri tanpa ada kepedulian dari pemerintah, bahkan tanpa dana, ini merupakan PR pak menteri agar konsep penguatan karakter dapat berjalan,” tegasnya.
(SP | DM)
