Tuanku Teuku Umar dan Raja Prabu Siliwangi dalam Tautan Hati

oleh

[Puisi] Rd. Ace Sumanta

Tuanku Teuku Umar Dan Raja Prabu Siliwangi Dalam Tautan Hati

Assalamu’alaikum
Sampurasun

Terucap salam langkah pada bumi Pusaka
Diantara kita saling menyapa dan berpikir untuk sejahtera
Tanah para raja
Tanah raja pejuang Agama
Tanah leluhur pejuang
Negeri
Pengabdian tiada henti.

Assalamu’alaikum Sampurasun
Bergetar jantung bumi
Diantara kita saudara negeri
Hidup untuk mereka kaum papa
Karena terjajah orang Eropa
Hidup untuk mereka yang tersakiti
Demi rakyatmu kau berani bertaruh nyawa bertempur dan menggempur

Aku berjanji, akan kuusir penjajah yang mencabik Tanah Rencong
Tanah leluhur Pusaka Raja.
Wahai rakyatku:
Meulaboh
Aceh Barat
Melayu Islam
Nusantara sejati

Pantang aku mundur
Aku tandang untuk menang !

Kau pewaris raja gagah berani Sultan Malikus-Saleh
Kau selalu santun dan menghargai kerajaan terdahulu:
Kerajaan Linge
Kerajaan Perlak
Kerajaan Lamuri
Kerajaan Pedir
Kerajaan Daya
Kerajaan Samudra Pasai hingga Aceh Darussalam
Menjadi sejarah Nusantara yang takkan terlupakan.

Assalamu’alaikum Sampurasun
Hana nguni hana mangke
Tan hana nguni tan hana mangke
(Ada dahulu ada sekarang
Tak ada dahulu tak akan ada sekarang)
Aya ma baheula aya tu ayeuna
Henteu ma baheula henteu tu ayeuna
(Ada masa silam ada masa kini
Tidak ada masa silam tak akan ada masa kini)
Hana tunggak hana watang
Tan hana tunggak tan hana watang
Hana ma tunggulna aya tu catangna
(Ada tonggak ada batang
Tak ada tonggak tidak akan ada batang
Bila ada tunggul tentu ada catangnya)

Ku titip rindu kemanusiaan sejati
Aku datang dari tanah Pasundan
Bumi Pakuan Pajajaran
Silih asih
Silih asah
Silih asuh
Menuju kuta raharja samudra
Diantara kita saudara walau berbeda abad dalam pijak bumi di cinta

Aku Prabu Siliwangi
Mengabarkan pada kalian tidak boleh menyerah hingga benteng terakhir luluh lantah
Kalian terus berada.pada ruang dan waktu.

Assalamu’alaikum Sampurasun
Kau punya senjata abadi Rencong di hati
Aku juga Raja Pajajaran ada Kujang di hati
Sebagai ageman sejati dalam meniti hidup lestari
Tak boleh saling menyakiti.

Wahai Tanah Rencong
Sambut salam kami dari tanah Pasundan
Kita mengembara dalam kebenaran
Walau hidup di abad yang berbeda
Terjaga dalam peradaban manusia
Tepas sembilan lawang Raja Pajajaran Prabu Siliwangi.

Sujud kurasa titip doa setiap waktu
Dalam sunyi kuburmu peradaban sejati
Mustinya tak ada anak cucu kita yang bodoh
Mustinya tak ada anak cucu kita yang papa
Kita saksikan panggung kegelisahan negeri ini
Terseok dengan deras pada keterpurukan karena engkau melupakan sejarah
Waktu terukur lembah suci menunggu
Pintu Aceh surga-Mu terbuka
Kematian syahid bagimu Teuku Umar.

Assalamu’alaikum Sampurasun
Kau membumikan do’a panjat matahari
Ada dalam simbol dirimu menapaki negeri
Tegak raga
Tegak iman
Untuk Meulaboh Aceh Barat.

Aku datang sampaikan salam
Untuk tuan untuk nyonya
Raja-Sultan-Para Punggawa-dan rakyat merdeka.

Assalamu’alaikum Sampurasun
Assalamu’alaikum Sampurasun
Assalamu’alaikum Sampurasun
Padi negeri
Hati terpatri
Cag!

(Meulaboh, 29 Agustus 2016)

ace-sumanta-foto-salman-yoga-sRd. Ace Sumanta, penyair ini tinggal di Bogor  alumnus Ilmu Hukum di STIH Dharma Andigha Bogor. Diantara bukunya yang telah terbit adalah MU, Tarian Mistik, Bernama Angin, Adalah Mataharidan Lentera Padjajaran. Kerap tampil membaca puisi di berbagai panggung dan  mencipta puisi secara spontan di tempat yang ia singgahi. Puisi di atas adalah puisi yang tercipta di Kota Meulaboh saat perhelatan Temu Penyair Nusantara 4 Negara pada akhir bulan Agustus 2016, puisi yang sama ia bacakan di panggung acara tersebut yang didukung dengan lighting dan sound berkekuatan 30.000 what.[SY]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.