
Blangkejeren-LintasGayo.co: Tinggal menghitung bulan, masyarakat di sejumlah Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh dan beberapa Provinsi di Indonesia akan kembali merayakan pesta rakyat yang digelar dalam 5 tahun sekali yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2017.
Satu persatu, tokoh-tokoh yang menyatakan diri ikut bersaing menjadi orang nomor satu di daerahnya masing-masing terus bermunculan, seperti pria asal Kabupaten Gayo Lues ini yakni Syamsul Bahri, S.Pd, M.AP.
Syamsul, sapaan akrab pria kelahiran Blangkejeren, 12 Juli 1969 ini sebenarnya bukanlah orang baru di kalangan masyarakat di daerah berjuluk Negeri Seribu Bukit tersebut. Syamsul merupakan salah satu tokoh yang sejak lama sudah mengabdi dan banyak berperan aktif dalam pembangunan Gayo Lues, baik dalam lingkungan birokrat juga dalam organisasi kemasyarakatan khususnya di bidang pengembangan seni dan pendidikan.
Syamsul merupakan suami dari Kamariah, A.Ma, S.Pd dan sudah memiliki tiga buah hati yakni Alimuddin, Asraini Nursyam dan Surya Mahda. Kepada LintasGayo.co, Rabu (3/8/2016) siang, Syamsul mengaku siap ikut serta dalam Pilkada 2017 sebagai wujud bukti keseriusannya mengabdi untuk Gayo Lues,”Jika memang diberi kesehatan, kesempatan dan jalan dari yang Maha Kuasa, saya pasti siap,” tegas Syamsul yang dikenal akrab selalu memakai peci hitam ini.
Sebenarnya, ini buka kali pertama Syamsul ikut mencalonkan diri dalam Pilkada Gayo Lues. Pilkada tahun 2012, Syamsul juga turut ikut serta mencalonkan diri melalui jalur partai.
“Jika ingin merubah sesuatu, kita harus turun langsung ke lapangan (sistem). Walaupun tidak harus, namun jika diluar itu, jika-pun membantu tentu dengan kapasitas yang kecil. Sebagai putra daerah tentu saya memiliki ambisi menjadikan daerah ini menjadi semakin baik,” ungkap Syamsul Bahri.
Pengalamannya berorganisasi baik dalam lingkungan pemerintahan Gayo Lues atau luar sepertinya tidak perlu diragukan lagi. Sejak tahun 1988, Syamsul sudah mengikuti berbagai pelatihan penting dalam meningkatkan kualitas sebagai pelayan masyarakat. Sejak tahun 2010 yang lalu hingga sekarang, Syamsul tercatat sebagai Pembina dalam riwayat golongan pekerjaannya sebagai Pegawai Negeri.
Meski bergelut di dunia pemerintahan sebagai pegawai yang menyita banyak tenaga dan waktu, namun Syamsul Bahri tetap aktif dalam sejumlah organisasi seperti Sanggar Seni Rempelis Mude, Karang Taruna, Sanggar Seni Sena Rebung, Sanggar Seni Rempelis Gayo, HMI Provinsi Aceh, KSU Blang Nangka, Asosiasi Expor Impor Aceh, Asosiasi Pengelola Hutan Rakyat, Projo dan sejumlah organisasi lainnya.
Selain itu, disela-sela waktu kewajibannya sebagai pegawai, ia tetap mampu menunjukkan kualitasnya dengan berbagai pengalaman dan ukiran prestasi yang telah ia peroleh. Mulai dari mendapatkan penghargaan pedoman penghayatan pengamalan Pancasila (1987), penghargaan menjadi peserta festival kesenian rakyat tingkat nasional (1990), penghargaan sebagai penari Saman dalam Festival of Indonesia di Amerika Serikat (1991), lomba pidato tingkat provinsi (1996), penghargaan pameran kebudayaan Indonesia di Amerika Serikat (1991), penghargaan atas pengabdian bertugas di daerah terpencil oleh Dirjen Pendidikan Dasar/Menengah (1992), penghargaan Apretiation Award di Spanyol (1992), penghargaan dalam HUT-TPI (1993), penghargaan sebagai peserta dalam KIAS/EXPO (1993), penghargaan dari Persatuan Guru Republik Indonesia (1998), penghargaan keterlibatannya dalam pameran gebyar wisata nusantara (2005), penghargaan sebagai penyaji unggulan parade Tari Nusantara (2006) serta segudang prestasi membanggakan lainnya.
Ditanya mengenai seberapa jauh kesiapannya untuk ikut bersaing dalam Pilkada 2017, Syamsul mengaku jauh-jauh hari sudah mempersiapkan diri,”Kita sudah persiapkan semuanya dan strategi yang matang pula. Selain bertujuan untuk mendapat kepercayaan, kita juga ingin memberikan pendidikan politik yang sehat kepada masyarakat. Bukan malah sebaliknya,” terang Syamsul sambil menambahkan bahwa dirinya kembali ikut menjadi peserta dalam Pilkada 2017 karena atas dasar keinginannya untuk bisa berbuat lebih banyak untuk tanah kelahirannya Gayo Lues.
“Namun sehebat apapun rencana yang kita (Manusia) buat, ketetapannya tetap dari Tuhan. Kita hanya bisa berencana, yang penting tugas kita adalah melakukan yang terbaik meski sekecil apapun itu,” tutup Syamsul mengkhiri keterangannya. (Win)