Mahasiswa asal Gayo ini Buat Kartu Pintu Elektronik, apa Kelebihannya?

oleh

Kartu Pintu ElektronikSukses membuat Robot RR Takengen, mahasiswa asal Gayo, Dedi Wiratmoko, kembali membuat gebrakan dibidang elektro. Kali ini, mahasiswa asal Kampung Paya Dedep, Kecamatan Jagong Jeget, Aceh Tengah menciptakan kartu pintu elektronik.

Menurut Dedi yang kini kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jurusan Teknik Elektro Arus Rendah ini, karyanya itu terinspirasi dari film Mission Imposible.

Kartu pintu elektronik ini menggunakan teknologi sensor RFID RDM6300 yang berfungsi untuk membaca kartu frekuensi 13mhz dan teknologi sensor passive infra red (PIR) untuk mendeteksi sensor panas manusia yang berfungsi untuk menyalakan lampu 22/6/16.

“Kartu ini berbeda dengan kartu pintu sejenisnya yang ada di hotel bintang lima. Kartu ini menggunakan kartu elektronik seperti KTP dan menggunakan pasword. Dengan menggesekan ke bagian penerima sensor secara otomatis pintu akan terbuka dan melalui alat selenoid door lock 12v pintu otomatis akan tertutup. Mengantisipasi kartu rusak ataupun eror bisa menggunakan pasword dengan menekan tombol keypadn 4×4 dalam alat maka akan tampil pada layar LCD 16×2 . Jika salah pasword dan kartu maka alarm peringatan akan berbunyi,” jelas Dedi.

Tak sampai disitu, dengan sensor passive infra red (PIR) yang berfungsi mendeteksi suhu tubuh manusia didalam ruangan untuk mengontrol lampu kita tinggal masuk keruangan dengan sendirinya lampu akan menyala. Sedangkan untuk lampu teras menggunakan sensor light dependent resistor (LDR) aktif ketika tidak terkena cahaya dan akan mati dengan sendirinya ketika terkena cahaya.

“Jika dalam 3 menit tidak ada aktifitas lampu akan mati dan ketika keluar ruangan lampu akan mati dalam waktu 1 menit, sensor PIR itu sensor tubuh manusia yang mampu menyalakan lampu ruangan, kalau diluar ruangan menggunakan sensor LDR yang aktif ketika gelap,” jelasnya

Dia menambahkan, alat ini cocok digunakan didaerah yang jarang terputus aliran listriknya. Namun, untuk mengantisipasi hal tersebut alat ini sudah ada tenaga cadangan menggunakan aki motor. Dengan daya 12 v dan dibantu alat Relay membuat alat ini hemat energi dibandingkan alat sejenisnya yang memerlukan daya 220v, power suplay tergantung daya yang digunakan.

Peroses pembuatan sendiri terkendala pada alat-alat yang sulit didapat sperti power suplay 12v arus 8A, dan alat seperti bor, gergaji dan komponen alat yang dijula terpisah. Perawatan alat dia menekankan alat ini maksuk dalam perangakat elektronik suatu saat bisa error dan rusak perlu perawatan berkala sehingga terhindar dari kerusakan.

Dedi WiratmokoDedi menambahkan dalam peroses pengembangan nantinya alat ini akan dimodifikasi supaya bisa digunakan menggunakan remot control, hendpone, dan dilengkai sensor keamanan yang terhindar dari tindakan kriminal. Alat ini juga dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya dan menambah rasa aman. “kartu pintu ini akan mengalami pengembangan natinya, penggunaanya bisa pakek hp, remot, dan penambahan pada security,” tegasnya

Sebelumya Dedi wiratmoko Mahasiswa teknik elektronika universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) beralamat di Kampung Paya Dedep, Jagong Jeget diketahui telah membuat robot RR Tekengen, led 8x8x8, running teks, smart home, lampu, kipas angin pakek hp arduino dan pengembangan alat sejenisnya. kartu pintu elektronik ini juga bagian dari judul tugas akhir kuliah (skripsi) nya. Dia berharap mampu menciptakan alat yang dapat di gunakan untuk masyarakat gayo seperti alat pembuat kopi yang dikendalikan melalui handpone.

(Yofiendi Indah Indainanto | DM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.