Banyak jalan menuju Roma. Yah, itulah pepatah yang sering kita dengar dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah sulitnya mendapatkan pekerjaan saat ini, lantaran minimnya lapangan kerja, mengharuskan kita memiliki kecakapan hidup lainnya.
Seperti yang dilakoni oleh anak muda Gayo ini. Berizajah sarjana dari STAIN Gajah Putih Takengon, Jurusan Tadris Bahasa Inggris, tak serta merta membuat Mahlizar Safdi, gampang mendapat pekerjaan di daerah asalnya.
Anak muda asal Kampung Wih Nareh, Kecamatan Pegasing yang sempat mengenyam pendidikan di UIN Ar-Raniry sebelum akhirnya menyatakan pindah ke STAIN Gajah Putih Takengon diakhir studinya harus memutar otak.
Pekerjaan yang dilakoninya saat ini tak lazim seperti yang dilakoni anak muda seusianya. Dia melakukan pekerjaan berbeda, yakni dengan menjual penganan khas Gayo, Lepat dan Gutel.
Dia melihat sisi lain dalam berbisnis ini. Menurutnya Lepat dan Gutel, selain dapat meraup keuntungan juga dilakukannya untuk melestarikan budaya Gayo lewat penganannya.

“Saya melihat, Lepat dan Gutel mulai jarang dibuat oleh orang Gayo sendiri, terutama untuk Gutel, jangankan di hari-hari biasa, di hari besar lain pun, seperti hari raya dan megang banyak orang Gayo yang tak lagi membuat kedua penganan yang mampu bertahan dengan waktu lama ini,” kata Mahlizar Safdi, Sabtu 7 Mei 2016.
Mahlizar pun mulai berbisnis Lepat dan Gutel sejak 3 bulan lalu, meski sempat vakum, karena minimmya permintaan, tak membuat Mailizar berputus asa. Dia kembali bangkit, setelah ada 5 coffee shop di seputaran Kota Takengon yang mau menampung Lepat dan Gutel yang dibuatnya itu.
“Sekarang sudah ada 5 coffee shop yang saya titip, Asa Kupi, WRB, ARB, Sentong Kupi dan Bayakmi, per satu bungkus Lepat dan Gutel saya jual 1.500 rupiah, mereka memesan 2 hari sekali, Alhamdulillah selama dua hari sekali saya dapat penghasilan 150-180 ribu Rupiah,” ujarnya.
Sejauh ini, Mahlizar belum melihat respon permintaan tinggi terhadap Gutel dan Lepat. Namun, ia yakin bahwa Gutel dan Lepat akan memiliki penikmat sendiri, yang nantinya akan membuat usahanya tersebut bertahan. Dalam mengembangkan usahanya, Mahlizar mulai membuka pesanan baik di dalam daerah maupun di luar daerah.
“Jika ada yang ingin memesan, bisa menghubungi nomor kontak saya diĀ 085277456757 atau PIN BBM 5F523F40 atau langsung di Uning, Pegasing, konter Rizky CCTV dan Cellular. Pemesanan minimal 50 bungkus,” tandasnya.
(Darmawan Masri)