Persahabatan si Sanguinis dan Plegmatis

oleh

Catatan : Hidayani binti Jamrin*

sanguinis--dan-plegmatisSETIAP manusia tidak bisa hidup sendiri, membutuhkan manusia yang lain. Yang saling ketergantungan satu sama lain, atau juga disebut sebagai makhluk sosial. Namun, setiap keperibadian manusia itu berbeda. Dengan kekuasaan sang pencipta Ia menjadikan fitrahnya manusia itu dengan karakter yang berbeda pula.

Karakter manusia ada empat bagian yang terkenal. Plegmatis, melankolis, sanguinis, dan koleris. Dan kali ini yang lebih spesifik adalah pembahasan tentang persahabatan seorang yang sanguinis  dan plegmatis. Sering terdengar bahwa persahabatan yang keduanya ini berbanding terbalik.

Sanguinis adalah orang yang pepuler atau terkenal dan sangat berlawanan dengan plegmatis, dan sangat terbuka, juga heboh. Sedangkan plegmatis adalah tipe orang yang santai, tertutup dan melakukan sesuatu dengan terencana dan tidak terlalu suka dengan hal yang sepontan.

Namun persahabatan ini terjadi dalam kehidupan sosial meskipun mereka memiliki sifat yang berlawanan. Kegiatan mereka yang dilakukan hampir 24 jam dalam sehari tentu saja membutuhkan kedewasaan untuk menyelesaikan setiap kegiatan mereka.  Sebut saja nama mereka Aisyah yang berkarakter plegmatis dan Khadijah yang bersifat sanguinis. Ada banyak permasalahan yang terjadi akibat perbedaan pendapat maupun kepribadian mereka.

Khadijah yang terlalu heboh dalam menghadapi masalah, akan tetapi kehebohannya tidak menyelesaikan masalah, sehingga Aisyah yang berkarakter dengan mengorganisir cenderung tidak dapat berpikir ketika bersama dengan Aisyah. Begitu pun dengan keseharian Aisyah yang santai tentu saja berbanding terbalik dengan Khadijah yang super aktif dan tidak dapat diam dalam keseharian mereka. Tidak mudah bagi seseorang yang tidak dapat mengontrol emosi mereka ketika harus menjalankan segala aktivitas bersama dengan karakter yang sangat berbeda.

Berpositif thingking atau berpikir positif terhadap segala kegiatan mereka yang sering terjadi perdebatan karena sifat sanguinis yang egois dan tidak suka mendengarkan padahal plegmatis sering sekali memberikan pendapat untuk memperbaiki sifat sanguinis yang cenderung ceroboh dan mementingkan diri sendiri.

Tapi sesungguhnya keduanya saling membutuhkan. Dalam setiap pekerjaan mereka tidak akan sempurna tanpa adanya kerja sama antara sanguinis dan plegmatis. Aisyah yang bersifat plegmatis sering sekali harus diingatkan oleh Khadijah yang lebih banyak berbicara dari pada bekerja.[]

*Mahasiswi STAIN Gajah Putih Takengon

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.