DANAU Lut Tawar merupakan danau kebanggaan masyarakat Aceh Tengah, karena pesona dan keunikannya, danau ini sering disebut-sebut sebagai berkah nikmat ilahi yang tiada duanya bagi masyarakat Gayo di dataran tinggi Tanoh Gayo.
Selain memiliki keindahan panorama yang luar biasa, di danau ini juga terdapat ikan endemik, yang tidak terdapat di belahan bumi manapun. Jenis ikan ini sudah tercatat di badan konservasi internasional, IUCN (International Union Concervation of Nature) bahwa jenis ikan ini sudah berada pada status terancam punah. Adapun jenis ikan yang dimaksud adalah ikan Depik (Rasbora tawarensis) dan ikan Kawan (Propuntius tawarensis).
Belakangan sering dikabarkan bahwa Danau terluas di Aceh tersebut sudah menurun kualitasnya, bahkan kondisinya semakin buruk, karena sudah banyak terjadi kerusakan dan pencemaran, termasuk sudah dicemari jenis logam berat, (baca : “Danau Lut Tawar Tercemar Logam Berat”). Dan Semua itu terjadi tidak lain karena ulah aktivitas manusia, selaku pengguna sumberdaya alam.
Sebagai gambaran kecil betapa aktivitas manusia mempengaruhi penurunan kualitas lingkungan Danau Lut Tawar, berikut foto-foto yang sempat merekam dampak aktivitas penimbunan, pembetonan dan upaya penyempitan kawasan badan perairan Danau Lut Tawar, yang diambil pada Maret 2016 disebagian kecil wilayah DLT. Sepintas dapat menjelaskan, tujuan penimbunan, pembetonan ini bukan untuk kepentingan upaya pelestarian ekosistem Danau Lut Tawar, melainkan untuk kepentingan ekonomi pribadi ataupun golongan tertentu. (Red.)





