Oleh : Kamaluddin, S.Pd.I*
MASIH ingatkah para ayah dan ibu dengan sebuah tausiyah KH Zainudin MZ tentang kisah orangtua yang akan dimasukkan kedalam syurga oleh Allah namun akhirnya batal, ketika mereka hendak melangkahkan kakinya masuk kedalam syurga namun mereka gagal dan dijebloskan keneraka oleh anaknya sendiri?. sebuah perkataan yang perlu kita renungkan baik-baik. “kisah tentang sepasang suami istri yang sudah hampir melangkah menuju surga karena mereka orang yang sangat baik dan taat beribadah, namun dicegat oleh anaknya yang yang akan dimasukkan keneraka oleh Allah karena si anak adalah ahli maksiat dan dosa.
Si anak protes pada malaikat, “Mereka memang baik dan taat beribadah. Tapi mereka tak pernah mengajari saya agama. Mereka tak pernah mengajari saya berbuat baik. Saya masuk neraka gara-gara mereka. Karena itu, saya minta keadilan. Tolong agar mereka dimasukkan ke neraka juga.”
Akhirnya sepasang suami istri ini tak jadi masuk surga. Mereka pun dijebloskan ke dalam neraka. betapa tidak mudah tugas kita sebagai orangtua dalam mendidik anak-anak. Kita mungkin terlalu asyik meningkatkan kualitas iman dan ibadah untuk diri kita sendiri namun lupa bahwa kita juga punya tanggung jawab untuk menjaga keluarga kita dari api neraka.
Ketika masih anak-anak saya tidak pernah merenungi maksud perkataan itu, ketika sudah menjadi orangtua saya mulai berfikir akan kebenaran betapa banyak orangtua yang lupa akan bekal akhirat anak-anak mereka, para orangtua hanya sibuk memenuhi kebutuhan dunia anak mulai dari pendidikan yang baik, materi yang banyak dan pakaian yang bagus, namun mereka lupa dengan perkara yang paling penting dari semua itu yaitu bekal mereka diakhirat nanti. Orangtua seperti ini kelak akan menjadi musuh anaknya dihadapan Allah. Mereka akan saling menghujat dan mencela mengeluarkan kata-kata lara yang mungkin akan membuat orang yang mendengarnya sedih dan terluka namun demi menyelamatkan diri dari pedihnya azab neraka mereka saling mencari pembenaran, mereka juga akan menjadi musuh satu sama lainny, saling menjatuhkan. Anak yang yang akan terjungkal kedalam neraka itu tak mau menerima dirinya dicampakkan sehingga dia pun menuntut keadilan dan tanggung jawab orangtua yang telah mengabaikan kewajibannya mengajarkan agama yang baik kepada anak-anaknya. Allah sudah mengingatkan kita agar menjaga kelurga dan anak-anak kita dari panasnya jilatan api neraka namun mungkin kita terlupa.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(Attahrim: 6)
Semoga kita tidak menjadi orangtua yang seperti ini yang saling menjadi musuh dengan anaknya dihadapan Rabbnya. Sungguh merugilah kita jika orangtua itu termasuk kita. Inilah hari dimana tidak ada satu hambapun yang dapat menyembunyikan dosa-dosanya walaupun sekecil debu dan tersembunyi didalam batu sekalipun semua itu akan mendapat balasan yang sesuai. Inilah hari dimana setiap manusia tidak mengenali sesamanya walaupun mereka saling berkasih dulu didunia dan para pengacara tidak dapat membela diri mereka sendiri sekalipun apalagi orang lain. Lalu apa yang sudah kita persiapkan untuk bekal anak-anak kita ketika mereka pulang kekampung akhirat nanti?
(disarikan dari buku Mohammad Fauzil adhim “segenggam iman anak kita “. Dan dari sumber lainnya)
*Guru SD IT Cendekia Takengon