Ini Permintaan FPPBM Terkait Buruknya Kualitas Guru di Bener Meriah

oleh
(Ist)
(Ist)
(Ist)

Redelong-LintasGayo.co: Pasca Musyawarah Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Bener Meriah, Kamis (24 Februari 2016), mendapat reaksi dari beberapa pihak terutama dari ketua Forum Peduli Pendidikan Kabupaten Bener Meriah (FPPBM). Forum ini dibentuk sudah dua tahun yang lalu yang di inisiasi oleh USAID-Kinerja.

Ketua FPPBM, Jakio pada Jum’at (25/2) menganggap kondisi pendidikan Bener Meriah saat ini sangat kritis. Ia menilai, berdasarkan fakta di lapangan atau di sekolah terutama menyangkut kualitas guru,”Menurut pantauan kita selama ini banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan disiplin keilmuannya. Dulunya saat masih berkerjasama dengan USAID, kita sudah melakukan inovasi beberapa sekolah, namun sekolah lainnya seperti apa?,” kata Jakio.

Lanjutnya, selayaknya pada Musrembang Kecamatan pihak pemerintah melibatkan beberapa guru sekolah atau unsur komite sekolah sehingga informasi keterkaitan dengan sekolah itu bisa terakomodir. Jadi, pendidikan itu bukan hanya berbicara tentang fisik atau sarana tapi yang terpenting adalah managemen dan kualitas guru. Ia mengatakan, jika kebutuhan guru tidak terpenuhi terutama menyangkut penguatan SDM nya maka jangan mimpi peserta didik akan berkualitas.

Jakio berharap khususnya kepada DPRK, harus turun melihat, menilai sekolah dan guru sesuai dengan peran fungsi anggota legislatif, terutama komisi D yang membidangi bagian pendidikan,”Terus terang kondisi pendidikan kita hari ini berdasarkan data Nasional (UKG) kita berada paling bawah, ini berdasarkan data workshop yang di sampaikan oleh USAID-Prioritas pada tanggal 4 Februari 2016 lalu,” jelas Jakio.

Selain itu, menurut Jakio, Dinas Pendidikan juga harus melihat secara serius dengan menyisihkan anggaran khusus untuk menguatkan kualitas dan SDM guru,”Kasihan anak cucu kita nanti. Kami juga selama ini membantu pendidikan dengan ikhlas tidak ada minta apapun dari pemerintah, itu kan bentuk kepedulian dan perhatian kami,” terang Jakio sambil menambahkan DPRK, MPD serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan harus duduk bersama mencari solusi untuk memecahkan masalah ini, harap Jakio. (FKR/KH)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.