Takengon-LintasGayo,co : Kota Takengon dengan usia 439 tahun dan diperingati keenam kalinya di tahun 2016 dinilai belum sesuai harapan sebagai kota yang nyaman. Penilaian ini diutarakan tokoh masyarakat Gayo, Syukur Kobath kepada LintasGayo.co, Rabu 17 Februari 2016 di Takengon.
“Warga Takengon seharusnya menjadi kota yang semakin nyaman bagi warganya serta pengunjung, namun nyata tidak seperti itu walau usianya sudah 439 tahun dan diperingati sudah 6 kali di tahun 2016 ini,” kritik Syukur.
Alasanya mengatakan demikian, menurutnya fasilitas umum masih menjadi masalah seperti sarana air bersih, sampah, drainase dan cara berlalu lintas yang masih harus menjadi perhatian.

“Faktanya kan seperti itu, jika hujan terjadi banjir, pendistrian air bersih belum maksimal dan ketertiban lalu lintas masih belum baik sering terjadi macet di beberapa ruas jalan,” ungkap mantan ketua DPRK Aceh Tengah ini.
Pun begitu dia mengapresiasi pemindahan pasar tradisional dari jalan Peteri Ijo ke Paya Ilang dan perkembangan Terminal terpadu Paya Ilang yang menurutnya sudah baik.
Juga pengelolaan taman kota dan sampah yang sejak beberapa waktu belakangan sudah mulai ada perubahan lebih baik. “Yang sudah baik ditingkatkan lagi dan yang masih belum tertangani agar segera dibenahi. Utamanya master plan bagaimana kota Takengon harusnya sudah konkrit,” tandas Syukur Kobath.
Lain itu, sejumlah warga kepada LintasGayo.co berpendapat HUT Takengon tahun ini tidak semarak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sepi atraksi budaya semisal pawai budaya oleh siswa, perlombaan-perlombaan dan lain-lain. (WA)