Meulaboh, Lintasgayo.co : Ikatan Pemudan Pelajar dan Mahasiswa Simeulue (IPELMAS) Meulaboh secara tegas menolak keras program Pemberintah Kabupaten (Pemkab) Simuelue untuk mendatangkan transmigran dari luar Aceh ke Pulau Simelue. Menolak keras transmigrasi yang akan masuk ke Simeulue dan meminta pembangunan trans di Simeulue diperuntukkan bagi masyarakat asli Simeulue sesuai tuntutan Solidaritas Peduli Simeulue (solusi),” sebut Amin Rijaya, Bidang kaderarisasi IPPELMAS Meulaboh dalam siaran pers yang diterima Lintasgayo.co.
Siaran pers tersebut menurut Amin adalah hasil diskusi fungsionaris IPPELMAS Meulaboh pada tanggal 2 dan 7 Januari lalu menyikapi tuntutan yang disuarakan oleh LSM-LSM, mahasiswa, pemuda dan masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Peduli Simeulue (Solusi) terkait program transmigrasi ke Kabupaten Simeulue.
“Mayoritas masyarakat (Simeulue) masih di bawah garis kemiskinan. Bahkan sebahagian memilih eksodus keluar daerah. Disayangkan sekali ketika pemerintah Kabupaten Simeulue mendatangkan tranmigran luar (Jawa),” sebut Amin dalam rilis tersebut bersama Putra Jaya, mantan Sekretaris Umum IPPELMAS Meulaboh.
Disebutkan juga, hasil amatan IPPELMAS, sepanjang pelabuhan Ujung Karang Meulaboh kebanyakan didapatkan masyarakat Simeulue berjualan jagung bakar. Ada juga yang jadi tukang parkir, dan pengumpul sampah. “Seandainya program (trasmigrasi luar Aceh) tersebut dialihkan menjadi trans lokal kemungkinan besar tingkat kemiskinan di Simeulue juga ikut menurun.
“Sekali lagi kami Menolak keras transmigrasi yang masuk ke Simeulue. Pembangunan transmigrasi dikhususkan bagi masyarakat pribumi, dan kami mengharapkan kepada seluruh kalangan untuk dapat menyuarakannya demi sekejahteraan masyarakat Simeulue.”(SP)
