Takengon-LintasGayo.co : Meskipun desa ini terletak dibagian wilayah pegunungan yang pada umumnya sejuk dan memiliki sumber mata air yang cukup untuk kehidupan sehari-hari, nyatanya hingga saat ini masih ada masyarakat desa Bies Penantanan Kecamatan Bies Aceh Tengah yang mengalami krisis air bersih. Hal ini terjadi ditenggarai dikarenakan tidak meratanya pembagian air bersih yang mengakibatkan sebahagian air tidak mengalir sepenuhnya ke perumahan warga terutama warga yang menetap di jalan Cendana.
Selama ini untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari, warga mengandalkan air hujan yang ditempatkan dalam wadah penampung. Namun jika musim kemarau telah tiba dan air dalam penampung telah habis maka dengan sangat terpaksa warga beralih memanfaatkan air sumur dengan cara mengangkutnya menuju rumah masing-masing atau membeli air dengan harga mencapai Rp.50 ribu per tangkinya. Hal ini tentu sangat menguras tenaga dan juga waktu juga mengakibatkan dana pengeluaran membengkak.
“Kami telah berulang kali berusaha memasang selang untuk mengalirkan air ke rumah-rumah kami, namun selalu saja air didalam penampungan itu tidak cukup, jadi kami yang rumahnya terletak di bagian bawah selalu tidak kebagian air. Kami juga sudah pernah berusaha mencari sumber air dengan cara mengebor tanah, namun hasilnya tetap nihil,” demikian keluh salah seorang warga yang tak ingin disebut namanya, Sabtu 23 Januari 2016.
Terpisah, kepala kampung (Reje) Bies Penantanan, Arian Purnama saat dihubungi membenarkan jika sejumlah warganya di jalan Cendana alami kesulitan air bersih saat kemarau. Namun sudah diupayakan solusi. “Kemungkinan besar tahun ini akan disalurkan tambahan fasilitas Saluran Air Bersih dengan sumber Atu Gajah, mohon bersabar,” ujar Airn Purnama. (GM)
