Aceh Stagnan, Gub/Wagub Aceh Idealnya Pesisir dan Pegunungan

oleh

MunzirBireuen-LintasGayo.co : Seharusnya dalam kondisi politik transisi di Aceh pasca konplik, sudah saatnya tokoh wilayah tengah maju menjadi pimpinan di Aceh, setidaknya menduduki Wakil Gubernur Aceh. Demikian dicetuskan kader Partai Amanat Nasional (PAN) Bireuen, Munzir H Mustafa di Bireuen, Kamis 21 Januari 2016.

“Sudah cukup yang sudah-sudah, Aceh masih jalan ditempat (stagnan-red) perpolitikan dan ekonomi Aceh mesti berubah kedepan. Aceh mesti dibenahi oleh sosok-sosok yang beda. Salahsatu pilihannya adalah mengkombinasikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh antara pesisir dan pegunungan,” ungkap Munzir.

Dikatakan, tokoh wilayah tengah tenggara Aceh banyak yang mampu memimpin Aceh, kenapa tidak diberi kesempatan?. Kata Munzir bernada tanya.

“Munculnya desakan pemekaran Aceh juga dipicu oleh porsi kekuasaan yang tidak adil selain persoalan pembangunan yang dinilai tidak berimbang. Berikan kursi wakil gubernur untuk wilayah tengah tenggara, Insya Allah Aceh berubah,” simpul Munzir.

Sementara untuk menjadi Gubernur, katanya, harus realistis tokoh wilayah tengah sangat berat. Namun posisi Aceh 2 sangat berpeluang dengan beberapa syarat.

“Tokoh yang muncul harus dikuatkan untuk satu orang, alias bulatkan suara dari Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara bahkan Gayo Lokop dan Gayo di Aceh Tamiang,” ungkap Munzir.

Pak Nas Lebih Pantas
Ditanya sosok yang populer dimatanya, Munzir menjawab Nasaruddin Bupati Aceh Tengah yang paling ideal. “Pak Nas cukup populer, layak diusung di Pilkada Aceh,” ujar Munzir.

Dia tidak menampik jika Tagore, Ruslan Abdul Gani, Ibnu Hasyim dan Abu Bakar Karim juga dikenal luas, namun Nasaruddin dia nilai lebih pantas.(WA)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.