7 Janji Zikir untuk Gayo*

oleh

Cover-LG-4-Final

PADA minggu ke empat Februari dan awal Maret 2014, Tanoh Gayo (Aceh Tengah dan Bener Meriah) kedatangan tamu istimewa. Pasalnya dalam dua rentang waktu tersebut, dua orang yang teramat penting di Aceh ini mengunjungi Tanoh Gayo secara bergantian.

Mereka itu yakni Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf. Duet yang memenangkan Pilkada Aceh 2012 lalu. Duet yang diberi nama Zikir ini memang secara signifikan di sejumlah besar wilayah di Aceh.

Hingga jalan dua tahun kepemimpian Zikir ini, banyak janji yang belum terpenuhi. Satu yang sangat fenomenal yakni janji 1 juta per KK bagi masyarakat Aceh. Janji ini bahkan saat ini menjadi bahan candaan para masyarakat Aceh mulai dari kalangan awam hingga politikus.

Dibalik kunjungan Zikir ke Gayo ini, juga memunculkan banyak janji-janji. Tentunya, ini suatu yang diharapkan bukan janji politik. Sebab, sebagaimana diketahui tuntutan untuk menjadikan wilayah Gayo menjadi sebuah provinsi sendiri yakni Aceh Leuser Antara (ALA) masih membara.

“Jika janji itu hanya janji politik, maka jangan salahkan bara ALA itu bisa menjadi api dan masyarakat akan bergejolak untuk tetap menuntut ALA. Karena hanya ALA solusi terbaik bagi Gayo,” ujar seorang politikus asal Gayo yang minta namanya untuk dirahasiakan.

Mengikuti perjalanan Zikir ke Tanoh Gayo, LintasGAYO mencatat sejumlah janji Zikir yang dilontarkan keduanya dalam berbagai kesempatan saat menghadiri berbagai acara di Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Akan janji-janji tersebut, Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf menegaskan jika dirinya tidak pernah melupakan janjinya saat kampanye pemilihan Gubernur Wakil Gubernur Aceh beberapa tahun lalu untuk membangun dataran tinggi Gayo.

Berbicara dihadapan masyarakat yang memadati arena Didong Jalu di Kampung Ie Relop Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah, Minggu 2 Maret 2014 silam. Muzakir menyatakan, janji yang akan dipenuhi pada tahun itu juga. Janji tersebut adalah pengaspalan jalan Cot Panglima Kabupaten Bireuen, peningkatan badan jalan KKA yang melintasi kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Aceh Utara (Krueng Geukuh).

Selanjutnya pelebaran landasan pacu Bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah serta pengaspalan jalan menuju kawasan Linge Kecamatan Linge. “Janji saya ini, saat kampanye dulu akan kami realiasikan semua,” ujar Muzakir Manaf.

Menurut Muzakir, ia tidak akan pernah mendustai janji tersebut, sebab Gayo (Aceh Tengah dan Bener Meriah) memiliki sejarah tersendiri baginya saat masa bergrilya dulu saat konflik Aceh pecah diawal 2000 hingga 2005.

Wakil Gubernur Muzakir Manaf atau dikenal akrab dengan panggilan Mualem ungkapkan jika dirinya saat bergerilya memimpin Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sempat dalam jangka waktu yang lama bersembunyi dari incaran pasukan TNI/POLRI di Tanoh Gayo, Aceh Tengah dan Bener Meriah.

“Saya bersama Fauzan Azima dan Bedel ketika itu telah secara langsung berinteraksi bersama masyarakat Gayo, kami melakukan banyak hal bersama-sama termasuk mencincang tembakau. Saya terharu mengingat peristiwa-peristiwa itu, tanpa bantuan masyarakat Gayo tentu kami akan susah dalam bergerilya,” ujar Mualem Mualem dihadapan para pengunjung Didong Jalu “Amal” pembangunan masjid Al Maghfirah kampung Ie Reulop Kecamatan Pegasing, Minggu, 2 Maret 2014 malam.

Atas sejarah tersebut, Mualem menegaskan jika dirinya tidak akan pernah lupa dan tak merasa asing dengan Tanah Gayo. Dia sudah sangat mengerti akan kesusahan orang Gayo dan berjanji akan mensejahterakan masyarakat Gayo, Aceh Tengah dan Bener Meriah.

“Saya beserta kawan-kawan yang sekarang bergabung dalam KPA (Komite Peralihan Aceh) pada masa konflik bersembunyi di sekitar perkampungan disini, dan saat malam kami berbaur dengan masyarakat, membeli makanan di kios-kios kecil,” ungkap Mualem.

Muzakir Manaf menyebutkan jalan kearah Linge akan dibangun menggunakan aspal hotmix pada anggaran tahun 2015 mendatang untuk peningkatan pemasaran hasil pertanian di wilayah Gayo.

“Anggaran untuk pembangunan Jalan Linge akan dimasukan pada tahun 2015, dan hotmix,” katanya.

Sementara, untuk pembangunan beberapa ruas jalan di wilayah Bener Meriah sudah mulai ditender danakan dibangun tahun ini, seperti jalan KKA yang tembus ke Krueng Geukuh. Setelah itu dibangun, maka hasil pertanian akan dipasarkan melalui Pelabuhan Krueng Geukuh, dengan biaya yang relatif rendah.

Janji lainnya dilontarkan Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah, bahwa Pemerintah Aceh akan kembali mengalokasikan dana untuk pembangunan tribun lapangan Pacu Kuda di Blang Bebangka, Pegasing Aceh Tengah.

Janji tersebut disampaikan, saat menonton final pacu kuda tradisonal di Blang Bebangka, Pegasing Aceh Tengah, pada 23 Februari 2014. Menurut Zaini, pacuan kuda tradisional Gayo bukan saja menjadi ajang lomba bagi pecinta dan pemilik kuda pacuan, tetapi juga menjadi sarana silaturrahmi antar masyarakat serta menjadi salah satu objek wisata yang baik. Terlebih di Gayo dalam setiap tahunnya beberapa kali diselenggarakan, di Kabupaten Gayo Lues, Bener Meriah dan di Aceh Tengah sendiri.

“Meski di luar Aceh saya pernah menyaksikan lomba pacuan kuda, tetapi di Gayo inilah pertama kali saya menyaksikan secara langsung sekaligus bersilaturrahmi dengan masyarakat disiini,” pungkas Gubernur Aceh dr. Zaini Abdullah.

Saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW di komplek tugu Radio Rimba Raya, sehari sebelumnya, Sabtu 22 Februari 2014, Gubernur Zaini dengan tegas menyampaikan, kepedulian terhadap masyarakat di Aceh tidak ada perbedaan di mata Pemerintah Aceh.

 “Tidak ada anak tiri anak kandung seperti yang didengungkan oleh kalangan tertentu di Aceh. Siapapun di Aceh sama di mata saya, apapun suku dan bahasanya,” tegas dr Zaini yang akrab disapa Doto ini.

Dikatakan, mimpi orang Aceh adalah meningkatkan ekonomi. Dan di Gayo selain pertanian juga peternakan. “Akan ada investor dari Australia, mereka senang dan akan mudah-mudahan tidak lama lagi akan tanam investasi di sini,” ujar dr. Zaini.

Janji lainnya yang dilontarkan Doto untuk mengajukan kepada Pemerintah pusat untuk memperhatikan Radio Rimba Raya (RRR), dengan membangun museum RRR. Karena RRR bukti sejarah bagi Aceh dan Indonesia secara umum.

RRR Modal Indonesia
Tanggapan dr. Zaini ini merespon positif aspirasi yang diutarakan warga dataran tinggi Gayo yang didukung Bupati Bener Meriah, Ruslan Abdul Gani menyangkut perhatian khusus dari Pemerintah Aceh terhadap sejarah perjuangan Radio Rimba Raya.

“Selaku Gubernur Aceh kami di diberi PR (pekerjaan rumah) terkait Radio Rimba Raya dan ini wajib diperhatikan. Insya Allah,” kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam pidatonya dihadapan masyarakat yang hadir mengikuti maulid Nabi Muhammad SAW di kompleks tugu Radio Rimba Raya kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Sabtu 22 Februari 2014.

Gubernur Aceh mengapresiasi penyelenggaraan maulid di tempat tersebut karena sangat bersejarah karena saat itu Republik Indonesia mesti bertahan dari keinginan Belanda untuk menjajah kembali Indonesia. Kota besar di Jawa sudah dikuasai Belanda, bahkan presiden Soekarno dan pejabat negara Indonesia ditahan dan diasingkan.

“Disini pusat Aceh, dari sini dikumandangkan keseluruh dunia, masih ada tanah yang tidak dijajah oleh Belanda. Propaganda Belanda gagal total berkat siaran-siaran Radio Rimba Raya dari sini,” kata doto Zaini.

Dikatakan Gubernur, Aceh yang menaikkan bendera Merah Putih, artinya Aceh memang daerah modal, dan disini, di pusat Aceh ini di Rimba Raya. Untuk mengenang sejarah disini, pada tanggal 27 Oktober1987 didirikan tugu kokoh ini.

“Insya Allah akan dipertimbangkan museum dan akan dikemukakan ke pemerintah pusat. Sangat layak dan patut dibangun museum disini. Radio Rimba raya ini tidak boleh dilupakan,” ujar Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah.

Kenapa Aceh konflik, lanjut Doto, itu karena Pemerintah pusat kala itu tidak jujur. Karenanya, terimakasih kita kepada Bapak Yusuf Kalla dan Bapak SBY, berkat kerja keras mereka tercipta damai di Aceh. “Mari kita jaga perdamaian di bawah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” seru Zaini Abdullah dihadapan kader PA, Bupati Aceh Tengah Nasaruddin dan Bupati Bener Meriah Ruslan Abdul Gani.

Doto juga menegaskan kembali jika Aceh adalah modal berdirnya Indonesia. Lalu di Aceh dimananya. Gubernur Aceh dr. Zaini Abdullah mengatakan di Gayo, di Rime Raya.[]

 Janji Zikir di Tanoh Gayo

  1. Pemerintah Aceh akan kembali mengalokasikan dana untuk pembangunan tribun lapangan Pacu Kuda di Blang Bebangka, Pegasing Aceh Tengah.
  2. Memfasilitasi Investor Australia untuk berinvestasi bidang Pertanian dan Peternakan di Bener Meriah dan Aceh Tengah
  3. Membangun Museum Radio Rimba Raya
  4. Pembangunan Jalan Cot Panglima Kabupaten Bireuen.
  5. Peningkatan badan jalan KKA yang melintasi kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Aceh Utara (Krueng Geukuh).
  6. Pelebaran landasan pacu Bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah.
  7. Pengaspalan jalan menuju kawasan Linge Kecamatan Linge

*Sumber : Tabloid LintasGAYO edisi 4 tahun 2014

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.