Jhon Deere Rusak, Warga Lesten Terpaksa Jalan Kaki Hingga 8 Jam

oleh
Peserta SM3T UNY mesti rela berjalan kaki hingga berjam-jam untuk sampai di Desa Lesten
Kondisi jalur transportasi menuju Desa Lesten (Foto: Firdaus)
Kondisi jalur transportasi menuju Desa Lesten (Foto: Firdaus)

Banda Aceh-LintasGayo.co: Sungguh malang nasib warga Desa Lesten, Kecamatan Pining, Gayo Lues. Alat berat Jhon Deere pemberian Dinas Pertanian Gayo Lues yang selama ini digunakan warga sebagai alat transportasi menuju Lesten dikabarkan rusak.

Hal ini disampaikan Sekretaris Desa Lesten Ibrahim melalui salah satu anggota komunitas trail Gayo Extream Advanture (GEAR) Gayo Lues Firdaus pada Kamis (14/1/2016) dini hari yang mengaku baru-baru ini mengunjungi Lesten bersama personil Dandim 0113/Gayo Lues.

Akibatnya, untuk menuju Lesten dari Pining atau sebaliknya, warga Lesten terpaksa berjalan kaki hingga 8 jam lebih. Selain itu, tambah Firdaus, warga Lesten kini tidak bisa membawa hasil kebun mereka untuk dijual ke Pining seperti biasa karena satu-satunya alat transportasi mereka rusak.

“Karena medan jalan yang sangat parah, jhon deere tersebut tidak bisa bertahan lama. Sama seperti kami saat berkunjung, sebanyak 6 unit motor trail kami juga rusak karena parahnya jalur transportasi yang berlumpur,” aku Firdaus melalui telefon selulernya. (Lihat: Video Desa Lesten, Kesedihan Gayo yang Sempurna)

Hingga kini masyarakat desa Lesten betul-betul mengharapkan perhatian dari pihak terkait, baik pemerintah setempat, provinsi juga pusat, terang Firdaus.

Selama ini, warga desa yang paling terisolir di Aceh dan salah satunya di Indonesia ini menggunakan Jhon Deere untuk menuju Pusat Kecamatan Pining dan sebaliknya.

Pasca rusaknya alat transportasi yang sebenarnya berfungsi untuk alat pembajak sawah tersebut, keadaan semakin diperparah akibat tidak adanya jaringan komunikasi di daerah tersebut. (Baca: Sekdes Lesten: Kami Belum Merdeka)

Selama ini, warga mesti membayar ongkos naik jhon deere sebesar Rp. 35.000 per orang sedangkan untuk barang sebesar Rp. 4.000 per kilogramnya dengan jarak tempuh Pining-Lesten yakni sekitar 18 kilometer. (Supri Ariu)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.