Takengon-LintasGayo.co: Klub Didong Kemara Kung dan Bayakku merupakan dua klup didong dan tetap satu sama. Keduanya sama kuat dan punya kelebihan dan kekurangan.
“Ketika Bayakku menyebut Klob Didong Kemara kini ada dua, maka dijawab Kemara apabila Bayakku dulu juga nama Dewantara, kemudian lahir Kuala Laot dan Bayakku. Ini jawaban satu sama,” kata Dewan Juri Salman Yoga pada penampilan Didong Jalu yang digelar sebagai rangkaian GAYOfest.2015 atau pentas seni dan budaya Aceh Tengah di Taman Budaya Negeri Gayo, Minggu 27 Desember 2017.
Sementara Ketua dewan juri Seniman senior Ibrahim Kadir menyebutkan, dalam penjurian dua klop besar seperti Bayakku dan Kemara, tidak bisa dinilai. Apalagi mengingat Daman Dewantara dan Sali Gobal Kemara.
“Tidak dapat dinilai siapa yang menang, tapi keduanya menang,” kata Ibrahim Kadir.
Penampilan Klob Didong Kemara dan Bayakku merupakan rangkaian kegiatan GAYOfest.2015 yang selain Didong juga menampilkan kesenian lainnya antara lain Seni Rakyat di Simpang Lima antara lain Reog Ponorogo dari Jagong Jeget, Tambur Padang dan Guel Gayo dari Kota Takengon.
Sementara puncak acara malamnya tampil tari duduk Saman Gayo dan Rubbani Wahid dari Samalanga Bireuen, Band Serudang Mango, Akustik Mona, serta penampilan puisi dan gerak oleh Ega, Juliana Ibrahim, dan vocal Misda dalam kemasan “Sarik Sepi”.
Dewan Juri terdiri Ketua Ibrahim Kadir, Anggota Salman Yoga dan Yusin Saleh.(tarina)
