Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*
“Bahasa bagaikan ikan hidup di air, mati didarat”
(Dr. Nurchalis Sofyan, MA, Pimpinan Ma’had Al-Jami’ah UIN Ar-Raniry)
DUNIA pendidikan saat sekarang ini kian maju dari berbagai macam bidang, begitu juga dengan para pelajarnya atau mahasiswa telah memadati perguruan tinggi negeri maupun swasta; bukan hanya di tingkat strata satu saja yang disesaki oleh mahasiswa namun tingkat program magister maupun doctor telah dipenuhi dengan mahasiswa, dengan melihat fenomena dunia pendidikan yang kian maju saat sekarang ini maka banyak pula lulusan-lulusan atau alumni dari perguruan tinggi yang memakai gelar didepan namanya maka mencari pekerjaan pun kian sulit karena saingan bukan hanya satu orang tapi beribu-ribu orang. Namun, ada satu hal yang bisa membuat kita beda dari yang lain; selain ilmu yang kita kuasai menurut bidangnya masing-masing dan perlu juga bahasa asing untuk kita kuasai minimal satu bahasa asing bisa dikuasai, jika bahasa asing bisa kita kuasai maka inilah yang akan membedakan kita dengan yang tidak bisa menguasai bahasa asing. Karena bahasa asing merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam pendidikan untuk menunjang kita naik kelevel yang lebih tinggi lagi dalam meraih cita-cita.
Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Aqidah pada tanggal 12 Desember 2015 kemarin baru saja mengadakan seminar bahasa dengan tema “Peran multi bahasa dalam pendidikan untuk melahirkan generasi bangsa yang berkompeten” dengan menghadirkan pemateri yang telah menginjak kaki di luar negeri dengan kemampuan bahasa asing yang luar biasa yaitu pimpinan Ma’had Al-Jami’ah UIN Ar-Raniry, Dr. Nurchalis Sofyan, MA dan Mr. Baiquni, MA mahasiswa program magister Universitas Ankara, Turki.
Dari kedua pemateri tersebut penulis mencatat bahwa bahasa itu merupakan sesuatu yang mudah untuk dipelajari bagi orang yang tahu kegunaan bahasa asing itu serta tujuannya nanti kedepan, bersungguh-sungguh untuk belajar dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Mr. Baiquni mengatakan banyak dari kita tidak tahu tujuan dari mempelajari bahasa asing yang mereka tahu hanya meraih nilai dari dosen atau melengkapi nantinya dengan tes TOAFL/TOEFL padahal bahasa merupakan alat kita untuk menatap masa depan yang lebih cerah.
Begitu juga dengan Dr. Nurchalis Sofya, MA selaku pimpinan Ma’had AL-Jami’ah UIN Ar-Raniry; beliau memang selalu mengingatkan kepada mahasiswa yang tinggal di asrama al-jami’ah untuk menggunakan bahasa Arab atau Inggris dalam kehidupan sehari-hari, dalam uraian makalahnya bahasa asing mempunyai banyak manfaat diantaranya ialah: kelenturan kognitif, otak lebih tajam, menunda penyakit al-zheimer, mengenal budaya bangsa lain dan mudah mendapat pekerjaan.
Sebagaimana yang telah penulis uraikan diatas tadi bahwa kalau kita bisa menguasai bahasa asing maka kita akan beda dengan yang tidak bisa menguasai bahasa asing salah satunya ialah mudah mendapatkan pekerjaan serta bisa mengenal budaya bangsa lain atau bisa mengunjungi Benua Biru dan Timur Tengah jika ada kesempatan karena bahasa asing telah kita kuasai.
Saat sekarang ini kampus UIN Ar-Raniry telah membuka Education USA (American Corner), ini merupakan suatu kesempatan bagi mahasiswa untuk bisa mempelajari budaya bangsa lain dan syaratnya tentu harus bisa berbahasa asing.
Dalam tulisan singkat ini, penulis mengajak kepada seluruh mahasiswa dari dataran tanah tinggi Gayo untuk belajar bahasa asing karena bahasa asing mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan, dengan menguasai bahasa asing kita bisa melihat jendela dunia bukan saja dari televisi maupun surat kabar tapi melihat secara langsung dan menginjakkan kaki di luar negeri dan suatu saat nanti siapa tahu kita bisa pergi ke benua biru seperti penulis mengidamkan pergi ke London, Inggris dan ke Madinah/Makkah.[]
*Mahasiswa Prodi Ilmu Aqidah, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Ar-Raniry Banda Aceh
