Takengon-LintasGayo.co : Demam giok Gayo memang sudah berakhir, namun bukan kehilangan uap. Demikian ditegaskan Duan, kolektor sekaligus pebisnis Giok Gayo di Takengon, Sabtu 5 Desember 2015.
“Kita akui demamnya sudah berakhir untuk sembarang orang, namun perdagangannya masih berjalan dengan harga tetap tinggi untuk barang jadi berupa cincin,” ujar Duan.
Soal harga, kata komedian Gayo ini, batu mulai super bertambah mahal, dan yang biasa tambah murah. Kategori super yang dimaksud Duan adalah untuk jenis solar Lumut Gayo dan Nefrite Gayo.
Bahan baku diakui Duan sulit didapatkan, sebabnya selain sejak beberapa bulan ini di daerah sumber Giok Gayo kampung Lumut Kecamatan sedang disibukkan dengan penambangan emas.
Ditanya ketersediaan di alam, Duan mengklaim banyak tak terhingga. Cuma saja belum ditemukan.
“Jadi Giok Gayo bukan kehilangan uap, yang dikatakan hilang uap adalah pihak pemerintah yang belum membangun tugu Giok, rekor MURI giok, pusat perdagangan giok dan lain-lain saat Giok sedang booming,” tandas Duan yang menyayangkan gagasan-gagasan heboh soal giok tak terwujud di Aceh Tengah. (Kh)