50 Tambang Rakyat Dulang Emas di Bur Geruguh Lumut

oleh
Tambang emas di Lumut. (LGco_Khalis)
Tambang emas rakyat di Lumut. (LGco_Khalis)
Tambang emas rakyat di Lumut. (LGco_Khalis)

Linge-LintasGayo.co : Salah seorang pendulang emas di kawasan Bur Geruguh, Kampung Lumut, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, Rasidin mengatakan saat ini ada sekitar 50 penambang emas yang beroperasi dikawasan tersebut.

“Semuanya tambang rakyat, tidak ada satupun perusahaan besar terlibat dalam penambangan disini,” kata Rasidin, Minggu 8 Nopember 2015.

Dari jumlah tersebut, kata Rasidin, 90 persennya milik warga Kampung Lumut. “Kebanyakan pemilik tambangnya adalah warga disini saja, sedangan ada 7 penambang lainnya berasal dari Geumpang, Sigli,” rinci Rasidin.

Ditambahkan, awalnya penambangan sudah dimulai oleh pengusaha-pengusaha dari Sigli. Namun, lama-kelamaan mereka meninggalkan tambang yang sudah mereka jalankan karena dinilai tidak sesuai pengeluaran dan pemasukan.

“Mereka harus membayar pekerja dan jumlah biaya juga cukup tinggi. Banyak diantara mereka yang sudah menjual peralatan penambangan emas kepada warga Lumut,” jelas Rasidin diamini pemilik tambang rakyat lainnya, Hasbi.

Dilanjutkan, awalnya warga Lumut hanya menjadi pekerja di daerah tambang itu. Lama-kelamaan mereka memiliki keahlian dalam menambang, dan berinisiatif membuka tambang sendiri.

“Kita banyak belajar dari pengusaha-pengusaha dari pesisir. Mereka juga waktu itu ada yang mendatangkan tenaga ahli dari Sukabumi, Jawa Barat, dan sebagian dari mereka ada yang tinggal disini bekerja untuk kita sebagai tenaga ahli. Ada dua tambang yang saya kelola, pekerja ahlinya ada yang dari Sukabumi dan sebagian besar warga Lumut,” terang Rasidin.

Ditanya terkait modal penambangan, Rasidin menjawab ada warga Lumut yang berinisiatif membentuk kelompok-kelompok kecil yang kemudian mengumpulkan modal bersama. “Hasilnya mereka bagi rata sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati, pemuda disini juga sudah mahir menambang emas, mereka bentuk beberapa kelompok dan melakukan penambangan secara mandiri,” demikian Rasidin.

(Wein Mutuah | Kh)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.