Sejarah Klub Didong Teruna Jaya dan Tri Buana

oleh
Ceh ternama Teruna Jaya dari kiri M. Aris Dahlan, Ceh Sahak, Abu Samah dan Mahlil Lewa. (Doc. Teruna Jaya)

Catatan :  Yasman Solida

Ceh ternama Teruna Jaya dari kiri M. Aris Dahlan, Ceh Sahak, Abu Samah dan Mahlil Lewa. (Doc. Teruna Jaya)
Ceh ternama Teruna Jaya dari kiri M. Aris Dahlan, Ceh Sahak, Abu Samah dan Mahlil Lewa. (Doc. Teruna Jaya)
Yasman Solida
Yasman Solida

PADA tahun 1941 awal mula berdirinya organisasi atau klub Didong Teruna Jaya. Saat itu Aman Abu sebagai ketua pertama beserta Kamal Bahri dan Lakmana. Pada saat itu Teruna Jaya sudah mulai berlatih dengan menggunakan seragam berwarna putih.

Setelah itu barulah dipilih ceh-ceh didong terbaik dan terpilihlah Ceh Ishak Saleh sebagai ceh yang pertama Teruna Jaya. Setelah diseleksi oleh ketua Aman Abu dan Ceh Daman Dewantara pada saat itu lagu-lagu ciptaan Syamsudin Aman Tar dan M Daud Aman Darius ditetapkan sebagai lagu-lagu utama Teruna Jaya.

Karena sudah cukup lama berlatih, Teruna Jaya akhirnya mulai tampil di Didong Jalu di kota Takengon, pertama kali berhadapan dengan klub Didong Kabinet Lama dari Bebesen dan sejak itulah ceh-ceh Teruna Jaya mulai banyak menciptakan lagu seperti lagu Beroketok, Itik-itiken dan lain lain.

Sampai tahun 1954 Teruna Jaya semakin berkembang dan banyak diminati. Saat itu masyarakat Toweren banyak yang berpindah (migrasi) mencari lahan perkebunan ke daerah Bener Meriah, diantaranya ke kampung Lewa Jadi, Darussalam, Gunung Teritit dan Bukit. Klub seni Didong kembali dibentuk oleh seniman-seniman asal Toweren di kampung yang baru tersebut, nama klubnya bukan Teruna Jaya, tapi Tri Buana.

Tri artinya tiga, sementara Buana artinya kampung atau dunia. Yang dimaksud disini adalah kampung Lewa Jadi, Darussalam dan Gunung Teritit.

Klub Didong Tri Buana untuk pertama sekali tampil di ajang Didong Jalu berhadapan dengan klub Siner Pagi dari Pegasing. Tri Buana terus berkembang dan kian diminati sebagaimana Teruna Jaya dengan Ceh pertamanya adalah Syamsuddin Aman Tar dengan Apit (Ceh pendamping) M Daud Aman Darius dari Lewa Jadi.

Di masa jayanya, Tri Buana kerap diundang dalam acara pernikahan dan Didong Jalu dengan klub-klub ternama di Tanoh Gayo seperti Siner Pagi, Buraq Terbang, Winar Kemara, Kabinet Lama, Lakiki dan Biak Cacak.

Ceh Ishak Saleh atau dikenal dengan nama Ceh Sahak dari Teruna Jaya juga sering ikut menjadi Ceh bersama klub Didong Tri Buana dan M Daud Darius sebagai Apit Ceh Tri Buana sudah banyak menciptakan lagu Didong seperti Roman Alus, Berume, Jingki Jalung, Mupisah, Janyi dan Munengel.

Lagu-lagunya ini juga sempat dipopulerkan dengan musik modern oleh Ivan WY dan Ramlan serta sebelumnya lagu-lagunya banyak dibawakan oleh Mahlil Lewa dan Ceh Sahak di klub Teruna Jaya.

Setelah era ceh Syamsudin dan M Daud, kemudian dipilih kembali ceh-ceh penerus Tri Buana yaitu Ali Imran dan Tri Buana pun banyak mendapat penghargaan dan prestasi dari masa ke masa.

Para Ceh Tri Buana pun silih berganti, ada Sofyan, Yusra, Yusnadi dan Abdurrahman anak dari Ceh Sahak.

Hingga saat ini klub Teruna Jaya masih eksis dengan penerus Ruhdian dan Kabri Wali, begitu juga Tri Buana diawaki Rejeki, Ardi, Munawar, Nuri, Almahera dan Yasman Solida. [Editor : Khalis]

*Cucu M. Daud Darius (A.Juanda)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.