Laporan Ismail Baihaqi (Lokop Serbejadi)

KEBERADAAN Manti dan Kumen hingga saat ini masih misterius, belum ada hasil penelitian ilmiah yang menyatakan keberadaannya, pun begitu, kedua makhluk ini tidak asing bagi warga Gayo terutama di wilayah yang berbatas langsung dengan hutan lebat.
Begitu halnya dengan masyarakt Gayo Kalul seperti dituturkan mantan Gecik Arul Pining Kecamatan Penarun Aceh Timur, Sayang Arifin baru-baru ini.
Pada tahun 2009 dia membuka lahan perkebunan sawit di daerah Sp VI, sekitar 5 km dari pusat ibu kota Penaron. Dia menempatkan orang menjaga dan merawat kebun sawit tersebut. Hal aneh terjadi beberapa kali, bekal nasi si penjaga kebun tersebut yang ditinggal di gubuk beberapa kali ludes secara misterius.
Penasaran, si penjaga sengaja mengintai siapa sebenarnya yang memakan nasinya tersebut, dan ternyata dua sosok mirip manusia. Dia tidak mengusik namun lain waktu dia mencoba menaruh obat bius di nasi yang telah disiapkan, dalam pikiran si penjaga kebun milik Sayang Arifin, Manti tersebut akan ditunjukkan ke warga sekitar. Sayangnya upaya tersebut tidak berhasil. Manti tidak hadir lagi dilokasi tersebut.
Selain cerita tersebut, Sayang Arifin mengaku pernah mendengar dan melihat bekas tapak kaki Manti. Semasa kecil dia pergi mencari ikan bersama almarhum ayahnya di Kawasan Kala Panguh kini bernama desa Arul Durin. “Dari suara dan bekas kakinya kami duga ada beberapa Manti, lebih dari sepuluh, sayangnya saat kami mendekat sumber suara, mereka menghilang dengan sangat cepat,” kenang Sayang Arifin.
Sayang Arifin berkeyakinan bahwa Manti masih ada di Hutan D III Penaron, Lokop Serbejadi dan Kala Pangoh. Ada yang tertarik meneliti?[]