Takengon-LintasGayo.co : Pada tragedi 1965 di tanoh Gayo, sebanyak lebih dari 2500 orang yang dituduh sebagai anggota PKI di bantai di Takengon, sedangkan di Kutacane hanya 9 orang. Pada tahun itu, Kutacane masih masuk wilayah Kabupaten Aceh Tengah.
Peneliti tragedi 1965, Mustawalad memberikan penjelasan kenapa jumlah orang yang dibantai di kedua kota terbesar di Aceh Tengah saat itu begitu mencolok.
Mustawalad menjelaskan, penyebab utamanya adalah Tilok wan opoh kerung (fitnah-red).
“Biangnya adalah banyaknya yang memfitnah karena sesuatu dan lain hal, sehingga orang lain yang menjadi korban. 2500 lebih, terbunuh karena tilok wan opoh kerung selama 10 hari,” ujar Mustawalad, Rabu 30 September 2015.
Sedangkan di Kutacane sendiri, kata Mustawalad, lebih fair melihat tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada orang yang di duga PKI. “Dalam 10 hari hanya 9 orang yang dibunuh, ke-9 orang itu betul-betul sebagai pengurus PKI,” kata Mustawalad.
Selama meneliti tragedi ini, Mustawalad menambahkan tragedi 1965 masih banyak misteri yang belum terungkap.
“Hingga saat ini saya masih terus meneliti tragedi ini, dan kisah ini masih menyisakan misteri dan trauma yang mendalam,” tandas mantan aktivis, Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) ini.
(Darmawan Masri)