Sanggar Kerenem Pirak, Rumah Seni Pembaharuan Gayo Lues

oleh
Sanggar Kerenem Pirak
Sanggar Kerenem Pirak
Sanggar Kerenem Pirak

GAYO Lues merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh yang produtif dalam masalah seni. Wajar saja, selain karena daerahnya yang sedang berkembang, terlebih lagi karena beberapa dari keseniannya yang dikenal seperti Tari Saman, Bines dan Didong Gayonya mungkin menjadi faktor semangat utama pemudanya hingga semakin terangsang untuk ikut berpartisipasi dalam berseni.

Tidak lama ini, sebuah sanggar seni yang diberi nama Kerenem Pirak cukup memberi pengaruh positif di Gayo Lues. Meskipun belum sampai satu tahun dibentuk, namun para Pemuda-pemudi pengurus Sanggar Kerenem Pirak sudah menunjukkan eksistensinya dalam mengembangkan seni dan budaya daerah berjuluk Negeri Seribu Bukit tersebut.

Sanggar Kerenem Pirak dibentuk oleh salah satu Putri terbaik Gayo Lues yang saat ini juga menjabat sebagai Camat Kota Blangkjeren, Sartika Mayasari, SSTP.MA (Kemel, Kunci Sukses “Tika” Camat Blangkejeren). Sanggar Kerenem Pirak ini sendiri melibatkan seluruh Pelajar, Mahasiswa serta Mahasiswa yang giat berseni. Serta aktif berlatih baik seni tradisional maupun moderen seperti Tari Saman, Bines, musikalisasi puisi, musik tradisi, drama, hingga paduan suara.

Andi kepada LintasGayo.co, Sabtu (29/8) siang yang mengaku pernah ikut bergabung di Kerenem Pirak mengatakan bangga pernah ikut berpartisipasi di Kerenem Pirak. Andi menjelaskan, para seniornya di Kerenem Pirak sangat serius dalam menggali dan mengembangkan minat para pelajar di Gayo Lues yang selama ini sangat menyukai seni baik musik maupun tari.

“Disana kami banyak diberi ilmu yang tentunya sangat bermamfaat bagi diri kami sendiri. Bagaimana cara menghargai seni, menempa kreativitas, membangun rasa kepedulian dan kekeluargaan,” terang Andi yang saat ini tercatat sebagai Mahasiswa baru di Arsitektur Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Banda Aceh.

Visi dan misi yang dibawa Kerenem Pirak saat ini dinilai sangat dibutuhkan di Gayo Lues, salah satunya menciptakan pelaku-pelaku seni baru di Gayo Lues yang selama ini banyak tidak terlihat. Namun hal tersebut bukan hanya sebagai wacana semata, hal itu terbukti dari peran aktif Kerenem Pirak selama ini dalam mengisi sejumlah acara di Gayo Lues. Dan yang lebih membanggakan lagi, dari sejumlah acara yang mereka ikuti, Kerenem Pirak banyak memunculkan Pelaku-pelaku seni muda dari kalangan pelajar. Tidak sedikit masyarakat Gayo Lues yang mengapresiasi hal tersebut.

Saat ini Kerenem Pirak diketuai oleh salah satu musisi muda berbakat Gayo Lues, yakni Irwansyah atau akrab disapa Iwan Laskar Gayo (Iwan “Laskar Gayo”, Komposer Muda Berbakat Gayo Lues). Ini menjadi nilai lebih untuk Sartika Mayasari sebagai pendiri Kerenem Pirak. Sebab, Tika sapaan Camat Blangkejeren tersebut telah menunjukkan kemampuannya dalam menghimpun dan melibatkan pelaku-pelaku seni muda yang ada di Gayo Lues. Iwan yang juga pendiri Band Etnik Laskar Gayo ini dikenal giat dalam mengembangkan seni Gayo. Salah satu prestasi yang membanggakan adalah LAskar Gayo pernah terpilih sebagai band terbaik dalam ajang fetival musik tradisi se-Sumatera Utara tahun 2011 di Medan.

Hingga saat ini Kerenem Pirak terus berbenah, apalagi karena sanggar yang masih tergolong baru, tentu Kerenem Pirak masih banyak membutuhkan fasilitas-fasilitas dalam menunjang kinerja pengurus, seperti sekretariat, alat latihan, transportasi, dan lain-lain.

“Alhamdulillah selama ini semangat Adik-adik di Kerenem Pirak sangat baik, begitu juga dengan Teman-teman pengurus dari kalangan Mahasiswa dan Pemuda setempat. Adik-adik disini juga memiliki poteni yang tidak kalah baik dibandingkan daerah lain. Saya optimis, sanggar ini akan membawa mamfaat untuk menempa karakter berseni Adik-adik di Gayo Lues,” terang Iwan mengakhiri penjelasannya. (Supri Ariu)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.